Hidup takut akan Tuhan harus dilakukan dengan sepenuh hati, jiwa, dan akal budi. Bagi mereka yang suam-suam kuku saja, akan dimuntahkan dari mulut Tuhan (Why.3:16).
– Hal ini jelas terlihat dalam tindakan Amazia yang mendua hati antara menaati Tuhan dan menyiapkan alternatif cadangan apabila terjadi kegagalan. Kebimbangan Amazia atas kekuatan armada perangnya sendiri memperlihatkan sikap hatinya yang kurang percaya kepada Tuhan (5-9). Keyakinan yang kukuh tidak ada dalam hatinya.
– Di awalnya, Amazia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tetapi tidak dengan segenap hati melainkan hanya setengah hati (2). Ia jatuh dalam dosa & menyembah berhala. Akhirnya Amazia ditolak oleh Tuhan.
– Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak hanya dituntut untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, tetapi juga dipanggil untuk beribadah dan melayani Dia dengan sepenuh hati. Jangan sampai kita terbawa oleh arus dunia yang seringkali menawan hati kita dan mengalihkan perhatian kita dari kehidupan ibadah yang benar. Akhirnya ibadah dan pelayanan yang kita lakukan hanya sebatas formalitas & rutinitas belaka.
– Hati yang mendua dalam mengikut Tuhan hanya menambah masalah. Periksalah kebulatan hati kita di saat tantangan hidup datang melanda. Hanya mereka yang mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati yang akan beroleh mahkota kehidupan.