– Umat Israel digambarkan sebagai kebun anggur yang tampak subur dan indah dipandang mata. Kebun itu dirawat dengan sedemikian rupa & di tengahnya dibangun menara jaga, anggur yang ditanam adalah anggur pilihan. Tapi sayang, kebun itu menghasilkan buah yang rasanya masam.
– Kebun anggur adalah gambaran umat Israel, bangsa pilihan Tuhan yang mendapatkan perlakuan secara khusus dan istimewa dari Tuhan. Namun demikian, mereka tidak menunjukkan kualitas hidup yang sesuai dengan harapan. Mereka gagal menjadi apa yang Tuhan inginkan!
– Walaupun telah mengecap kebaikan Tuhan & mengalami berbagai mujizat yang luar biasa mereka tetap saja menjadi bangsa yang tegar tengkuk, bahkan tega menyakiti hati Tuhan dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari firman-Nya sehingga hal itu menimbulkan murka Tuhan. Karena telah mengecewakan, Tuhan pun menghukum mereka, bukan karena Ia benci terhadap umat-Nya tetapi sebagai wujud kasih & perhatianNya.
– Supaya kebenaran orang percaya sperti kebun anggur yang subur dan produktif (menghasilkan buah) kita harus mau dibersihkan & ditata oleh Tuhan.
– Jangan mengeraskan hati dan hidup menyimpang dari kehendak Tuhan. Karena kita telah dipilih & dikuduskanNya, bahkan telah ditebus dengan darah-Nya yang mahal. “Jadi hasilkanlah buah yang baik.”
– Sebelum Tuhan mengutus Yesaya sebagai nabiNya ke tengah-tengah bangsa yang penuh kejahatan, IA memperlihatkan kemuliaanNya.
– Melihat kemuliaan Tuhan yang luar biasa Yesaya gemetar & takut. Sebelum melihat kemuliaan Tuhan bibir Yesaya masih najis, apalagi dia juga berada di tengah-tengah bangsa yang najis bibir pula. Bagaimana bibir najis dapat menjadi alat penyambung bibir Tuhan yang Mahakudus?
– Dengan kesadaran yang mendalam dan persiapan diri Yesaya menyambut kedatangan serafim dari mezbah untuk menyucikan dan membakar bibirnya (7).
– Setelah bibirnya dikuduskan dengan api yang berbicara tentang kuasa api Roh Kudus siaplah Yesaya diutus Tuhan. Ia tidak lagi melihat hal-hal negatif dan tidak lagi menghiraukan bagaimana nasib dirinya saat berada di antara bangsa durhaka itu. Yang dilihatnya hanya kemuliaan Tuhan.
– Adalah perlu bagi para pelayan Tuhan menerima jamahan api Roh Kudus pada bibirnya, agar dalam setiap tugasnya bibir mereka sanggup memperkatakan kebenaran firmanNya saja: perkataan yang membangun, menguatkan dan memberkati banyak orang.
– Biarlah bibir kita selalu dipakai untuk memuliakan Tuhan & juga memberkati orang lain.