– Saat Yehuda sedang diancam oleh koalisi 2 negara, yaitu Israel & Aram. Iman raja Ahas pun diuji. Akankah ia bersandar penuh kepada Tuhan & berpegang teguh pada janji-Nya? Atau ia mencari penyelamat alternatif?
– Yesaya telah mngingatkan Ahas bahwa kedua musuh Yehuda bagaikan puntung berasap, panas membara, tetapi akan segera redup dan mati (7:4). Sementara Tuhan berkuasa memelihara Yehuda.
– Janji Tuhan tidak mungkin diingkari, tetapi orang yang menolak akan dihukum. Umat Tuhan, karena dosa-dosa dan ketidakpercayaan mereka kelak akan dihukum & dihancurkan, sehingga hanya sejumlah kecil umat yang akan tertinggal dan selamat.
– Bukti iman sejati adalah tidak mencari alternatif untuk penyelesaian masalah, tetapi sepenuhnya bergantung kepada Tuhan. Sungguh mudah sekali tergelincir dari iman kalau kita hanya melihat secara sempit apa yang terlihat di depan mata kita.
– Berbagai kesulitan hidup, ekonomi yang semakin terpuruk, ketiadaan jaminan keamanan untuk beribadah, pendidikan bagi anak-anak kita yang tidak mencerdaskan dan tidak membangun karakter & moral, sangat menakutkan untuk dihadapi. Namun kita, umat tebusan Kristus, memiliki janji & jaminanNya. Dia akan menyertai kita sepanjang perjalanan hidup kita. Tak ada lagi yang perlu kita takuti.
– Yesaya menyampaikan pesan Allah kepada Ahas bahwa satu-satunya pribadi yang harus ditakuti, adalah Allah sendiri. Jangan percaya kepada Asyur, jangan takut kepada Aram. Percaya & takutlah pada Allah. Sayang, Ahas sekali lagi lebih berharap pertolongan Asyur, daripada mempercayai Allah.
– Karena penolakan itu Allah menyembunyikan wajahNya dari Yehuda sebagai pernyataan murka-Nya (17). Yehuda bagaikan negeri tanpa terang (16-22).
– Sebelumnya Ahas telah menolak tanda-tanda yang Allah tawarkan melalui nabi Yesaya. Penolakan Ahas akan pertolongan Allah digambarkan dengan air Syiloah yang mengalir lamban. Ia mengandalkan pertolongan Asyur yang dilambangkan air sungai Efrat. Sungai itu kelak akan berbalik membanjiri Yehuda.
– Kita harus belajar peka terhadap tanda-tanda atau peringatan yang Allah berikan, & belajar bahwa memercayai Allah adalah pilihan tepat. Namun, saat Tuhan mengizinkan pukulan dahsyat menimpa kita karena kebebalan kita, mari kita tetap fokus memandang sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Dialah pengharapan kita satu-satuNya untuk mendapatkan kasih & pengampunan Allah.