Pembacaan Alkitab Tgl 16 Januari 2019

Amos 345

– Melalui nabi-nabi-Nya Tuhan berkali-kali memperingatkan bangsa Israel agar mereka bertobat & kembali ke jalanNya, tetapi mereka tetap saja mengeraskan hati. Sekalipun kasih Allah nyata di sepanjang sejarah bagi mereka, namun Tuhan tidak akan membuat pengecualian terhadap umat yang dikasihiNya, ketika mereka berbuat dosa, mengeraskan hati & menolak untuk bertobat.

– Tuhan juga tidak akan membuat hukumanNya sebagi urusan privat. Sebaliknya hukuman itu akan bersifat terbuka sehingga bangsa-bangsa kafir pun tahu bahwa umatNya sedang dihukum oleh Tuhan (3:9-15). Singa telah mengaum, seharusnyalah mereka takut dan bertobat! KasihNya kepada umatNya membuat Dia harus mengambil disiplin yang tegas untuk membawa mereka kembali kepadaNya.

– Seringkali kita sama dengan bangsa Israel. Ada banyak teguran yang sudah kita dengar, namun kita berulangkali mengabaikan. Karena kasihNya, IA tidak akan mengecualikan kita. Jika ada dosa, Allah pasti akan mendisiplin kita dengan tegas.

– Penyebab banyaknya malapetaka dalam kehidupan manusia adalah karena KETIDAKTAATAN manusia itu sendiri. Kita tidak takut dan tidak tunduk kepada otoritas Tuhan, padahal Dia adalah Allah yang berkuasa atas hidup dan mati kita.

– Mari kita sadari bahwa Tuhan menghajar umatNya untuk tujuan yang baik, walau itu sangat menyakitkan. Bila sampai saat ini hidup kita dipenuhi dengan perbuatan dosa & pemberontakan, maka jangan salahkan Tuhan bila hal-hal buruk/ kesulitan datang menimpa kita. Dia menegur agar kita mau berubah dan hidup sesuai dengan kehendakNya!

– Allah terus menyatakan kesedihan hatinya melalui Amos tentang perbuatan keagamaan Israel. Bangsa Israel keliru mencari Tuhan dengan pergi ke Betel, Gilgal dan Bersyeba (5:5), yaitu tempat penyembahan & juga tempat untuk mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan. Namun walaupun mereka pergi ke tempat itu, hati mereka tidak sungguh-sungguh mencari Tuhan. Maka Firman Tuhan berkata kepada mereka “Carilah Aku”.

– Mereka berpikir, jika sudah menyampaikan korban syukur & melakukan perjalanan ke tempat suci Allah sudah dapat dikatakan mencari Tuhan. Nyatanya Tuhan tidak berkenan menerima pujian & persembahan yang mereka berikan. Sebab yang mereka lakukan bukanlah dari segenap hati, perbuatan & imannya. Sama artinya yang mereka cari sebenarnya bukanlah Tuhan.

– Tuhan mengecam perbuatan umat Israel yang tidak lagi mencari kehidupan dari Tuhan tetapi justru mencari kebinasaan. Ibadah mereka hanya kebiasaan & formalitas saja, sebab dalam kehidupannya, mereka tidak terlihat lagi sebagai umat yang takut kepada Tuhan.

– Tuhan memberikan kita kebebasan untuk berusaha, berfikir dan berbuat atas kehidupan ini, namun bukan menjadi sesuka hati kita menjalani hidup ini. Walaupun kita berusaha, tetapi berkat hanya berasal dari Tuhan. Jika kita ingin memiliki berkat itu, maka kita harus mencari mana yang benar & adil, carilah mana yang berkenan di hadapan Tuhan.

– Israel keliru menyamakan Tuhan dengan tempat. Semua tempat ibadah tidak menjamin Tuhan boleh didapatkan, sebab Tuhan hanya ada bagi hati yang tulus & bertobat.

– Tuhan tidak menginginkan ibadah status. Ia ingin agar hubungan kita nyata denganNya yang terwujud di dalam kelakuan sehari-hari kita. Carilah Tuhan, bukan pembenaran!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *