– Kehidupan bangsa Yehuda dilanda ketakutan terhadap ancaman Aram & Israel. Raja Ahas mengambil keputusan yang salah, meminta pertolongan pada Asyur & bukan kepada Tuhan. Yehuda adalah bangsa yang berjalan dalam kegelapan karena dipimpin oleh raja yang tidak takut akan Tuhan.
– Di tengah ketakutan ini Yesaya menyuarakan janji Allah tentang kedatangan Mesias. Manusia yang dikuasai kegelapan dosa, akan melihat Terang besar yang mengenyahkan kegelapan.
– Alkitab sering memakai kata kegelapan untuk melambangan kejahatan, dosa, hukuman, kesukaran, ketidakpastian & kematian. Sebaliknya, Akitab memakai kata terang sebagai lambang kehidupan kekal, keselamatan, pengampunan, sukacita, kebenaran & segala sesuatu yang baik. Inilah yang dianugerahkan Tuhan.
– Terang adalah keselamatan sempurna dari Allah melalui Pribadi Yesus Kristus. Allah telah melenyapkan kegelapan dan menggantikannya dengan terang yang ajaib; Yesus dapat memberikan terang karena IA telah mengalahkan kegelapan melalui kematian dan kebangkitanNya. Di dalam Dia tidak ada lagi kegelapan, melainkan ada terang, pengharapan dan kehidupan kekal!
– Allah marah karena dosa umat sudah pada fase kronis dalam setiap sendi kehidupan, dimulai dari para pemimpin agama dan politik, merambah sampai kehidupan bermasyarakat. Karena itu, Allah hendak mengerat para pemimpin agama dan politik (13-14). Seharusnya perilaku dan kehidupan mereka menjadi panutan bagi umat Allah, untuk menuntun mereka kepada kehendak Allah. Pada kenyataannya, mereka menyimpang dari kebenaran dan keadilan Allah. Mereka menjadi pemimpin yang sombong dan merasa diri hebat karena mampu melakukan segalanya dengan kekuatan sendiri. Karena itu, Allah tidak menoleransi sikap arogansi pemimpin semacam itu.
– Allah hanya marah kalau umat-Nya terus-menerus hidup dalam kubangan dosa dan menolak pertobatan. Dalam hal ini, yang paling dirugikan bukan hanya diri kita, tetapi generasi anak cucu kita akan ikut menanggung akibat dari dosa yang dilakukan oleh leluhur mereka. Untuk itulah, kita perlu mawas diri dan menjaga hidup suci agar tidak memancing kemarahan Allah.
– Tuhan memakai Asyur untuk menghukum Yehuda. Terkadang Tuhan memakai orang lain, peristiwa, kesusahan, kemalangan, dan lainnya sebagai alat untuk mendidik umatNya. Pada saat ini, mungkin saja Tuhan sedang memakai pola yang sama untuk mendisiplinkan kita. Selain pertobatan, yang perlu dilakukan adalah mengasah kepekaan untuk mampu mengenal teguran & didikan Tuhan.