Pembacaan Alkitab Tgl 29 Januari 2019

Yesaya 181920

Nubuat penghukuman Allah datang kepada Etiopa oleh karena dosa-dosa mereka. Gambaran ringkas bangsa Etiopia menyiratkan dosa keangkuhan. Etiopia merasa diri sebagai bangsa yang tak terkalahkan yang menimbulkan keresahan di antara bangsa-bangsa lain. Selain kepada Etiopia, penghukuman Allah juga dikumandangkan kepada seluruh umat manusia (18:3).

– Hasil penghukuman Allah membuat Etiopia tunduk kepada Allah semesta alam, lalu menyembah Dia di Sion.

– Tuhan dapat memakai berbagai cara untuk menaklukkan hati orang-orang yang keras, yang congkak, & yang melawan-Nya. Motif tindakan Tuhan ialah agar mereka tunduk & bertobat! Setelah pertobatan maka tugas gerejalah untuk menghimpun mereka agar beribadah kepadaNya. Gereja adalah Sion masa kini!

– Apabila penghukuman Allah terjadi, maka tak seorang pun yang dapat menghindarinya. Keadaan inilah yang dialami oleh orang-orang Mesir. Allah tidak akan membiarkan hukum, perintah & firmanNya dipermainkan oleh manusia. Penghukuman Allah bagi orang percaya berakibat kebaikan, sedangkan bagi orang yang tidak percaya menyebabkan kehancuran.

– Kita juga akan mengalami penghukuman Allah jika kita mau menghormati-Nya dengan ketaatan & berlaku setia dalam melakukan firman-Nya.

– Hukuman dahsyat yang menimpa Mesir membuahkan kegentaran & pertobatan. Orang Mesir akan mengenal Tuhan & diberkati. Mesir akan diperlakukan sama seperti Tuhan memperlakukan Israel (19:16-25).

– Perikop ini menggambarkan hal yang melampaui sejarah Israel sendiri, yang digenapi dalam Perjanjian Baru tatkala Kristus mempersatukan semua suku, bangsa, ras, dan bahasa di bawah kerajaan-Nya. Puji Tuhan! Kemurahan Tuhan tetap dinyatakan walaupun didahului dengan penghukuman dahsyat.

– Etiopia & Mesir sepakat bersatu menjadi negara sekutu yang bersifat anti-Asyur. Mereka merasa semakin kuat dengan koalisi bersama Israel & Siro-Fenisia. Mereka beranggapan bahwa dengan terbentuknya koalisi, mereka akan sanggup mengalahkan Asyur.

– Yesaya justru menubuatkan tentang kekalahan koalisi ini terhadap Asyur. Ia menubuatkan tentang apa yang akan terjadi ketika mereka menjadi bangsa tawanan. Tuhan sebelumnya telah memerintahkan Yesaya untuk melakukan peragaan nubuat dengan menanggalkan kain kabung & kasutnya. Tindakan melepaskan jubah dan sandal ini adalah tindakan simbolis, yang menyiratkan arti sebuah keadaan yang memalukan. Artinya bangsa Mesir dan Etiopia akan dipermalukan oleh musuh mereka, yaitu Asyur. Mereka akan digiring sebagai tawanan & buangan dalam keadaan telanjang & tidak berkasut.

– Kisah Mesir & Etiopia yang menyombongkan diri lalu dihina & direndahkan merupakan peringatan buat kita. Kadang kala kepandaian, keberhasilan, kekayaan atau kekuatan relasi membuat kita merasa hebat & bisa melakukan apa saja sehingga memandang rendah orang lain, bahkan Tuhan. Waspadalah, orang yang bersandar pada kekuatan diri sendiri akan jatuh! Barangsiapa meninggikan dirinya sendiri, ia akan direndahkan oleh Tuhan. Ingatlah bahwa hanya Tuhan yang patut kita ditinggikan.

– Teguran ini diarahkan kepada kita agar tidak mengandalkan ilah lain dalam menjalani hidup, juga agar tidak bersandar pada kemampuan & kepintaran diri sendiri. Kita harus bersandar hanya kepada Tuhan Yesus saja yang dapat memberikan kekuatan, damai sejahtera & menyediakan solusi atas segala persoalan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *