– Israel membinasakan diri mereka sendiri karena menolak Allah, Pencipta dan Pemilik hidup, sumber satu-satunya untuk kehidupan di bawah kolong langit ini (14a). Penolakan itu berakibat kehancuran mereka yang tidak dapat dielakkan & berakibat penolakan Allah atas mereka. Tuhan menolak ibadah mereka yang hakikatnya penyembahan berhala (4-6, 11-13). Tuhan menggagalkan usaha mereka menyejahterakan diri mereka sendiri, serta usaha mereka untuk membangun keamanan negeri sendiri (7-10, 14).
– Menolak Allah berarti menghancurkan diri sendiri! Sebaliknya, menerima Allah berarti menundukkan diri sepenuhnya kepada Allah yang berdaulat penuh atas segala aspek kehidupan kita. Mari, kita yang mengaku Kristus sebagai Juruselamat & Tuhan kita, mengevaluasi diri kita. Adakah hal-hal yang ternyata merupakan wujud penolakan kita atas kedaulatanNya dalam hidup ini? Akui, dan lepaskan semua itu demi ketaatan mutlak kita pada Tuhan!
– Di dalam anugerah Tuhan sebenarnya Israel bisa menikmati berkat-berkat Allah yaitu panen yang melimpah. Akan tetapi, ketika Israel berdosa, mereka harus dihukum. Salah satu bentuk penghukuman Allah adalah hilangnya kesejahteraan sehingga mereka akan mengalami kemelaratan dan kelaparan. Ilustrasi panen yang gagal itu dipakai oleh Hosea untuk menggambarkan hukuman dosa pembuangan yang akan dialami Israel. Berada di tempat pembuangan menyebabkan semua jaminan pemeliharaan Tuhan & berkat pun tak lagi diperoleh. Lenyaplah segala sukacita penuaian itu. (9:1-4)
– Karena kedurhakaan & dosa Israel Tuhan menolak mengakui mereka sebagai anak. Seperti pohon anggur yang terkena hama, akar mereka menjadi kering (16), tidak akan menghasilkan buah.
– Tuhan dapat memakai berbagai cara agar umatNya bertobat. IA mengizinkan kegersangan dan kemandulan dalam hidup agar manusia sadar bahwa kita memerlukan Dia. Demikian juga, Tuhan dapat memukul kita dengan berbagai masalah hidup sehingga kita sadar kita membutuhkan Dia. Jangan mengeraskan hati & mengabaikan Tuhan. Jangan menunggu sampai hidup kita bermasalah besar baru mencari Dia.
– Israel berdosa karena lebih takut kepada berhala daripada kepada Tuhan. Berhala yang mereka andalkan pada akhirnya tidak akan mampu menyelamatkan mereka dari murka Allah. Murka Allah akan datang dengan begitu dahsyat sehingga membuat mereka meminta agar bukit-bukit tempat mereka menyembah ilah lain gugur menimpa mereka daripada menghadapinya.
– Tuhan melalui nabiNya telah memberi peringatan keras supaya Israel bertobat sehingga hukuman yang begitu dahsyat tidak harus mereka alami. Namun mereka tetap berkeras hati & tidak mau bertobat sehingga akhirnya hukuman pun menimpa mereka. Jangan seperti bangsa Israel, hendaknya kita segera bertobat jika berdosa, sebelum hukuman menimpa!
– Dalam sejarah perjalanan bangsa Israel tidak terhitung betapa besar kasih Allah atas mereka. Walau berulang kali mereka berbuat dosa & menjauh dari Allah, namun Allah menarik mereka kembali, dengan hukuman dan pengampunan. Kasih Allah pada bangsa Israel selalu mengalahkan kedegilan mereka.
– Allah itu panjang sabar dan berlimpah kasih setianya, IA senantiasa memberi kesempatan kepada kita untuk kembali bertobat. Walau banyak dosa dan kesalahan kita yang mendukakan hati-Nya, kasih Allah tidak akan pernah habis untuk hidup kita. Namun IA juga tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. IA tetap akan tegas jika hal itu sudah menyangkut dosa yang menjauhkan kita dari kehendakNya.
– Pancaran kasih Allah yang telah mengalahkan kedegilan kita harusnya membuka hati dan pikiran kita untuk hidup lebih bersyukur & mengasihi-Nya serta mengasihi sesama.