– Hosea pasal 12 kembali merinci dosa-dosa bangsa Israel. Kebohongan/penipuan, melarikan diri dari Allah dan mengharapkan pertolongan dari kekuatan lain, seperti Asyur & Mesir, sama halnya dengan mengabaikan Allah. Sikap dan tindakan Israel ini tidak hanya telah membatalkan perjanjiannya dengan Allah secara sepihak, tetapi juga telah mengabaikan syarat-syarat perjanjian dengan Tuhan yang telah disepakati.
– Belajar dari pengalaman Israel dengan Allahnya dalam sejarah bangsa mereka bahwa usaha-usaha perbaikan yang bersifat politis, ekonomis & sosial saja tidak cukup untuk menyelamatkan bangsa. Yang dapat menyelamatkan mereka hanyalah pengajaran Tuhan. Ketika mengabaikan pengajaran Tuhan itu, maka kita pasti menuai kebinasaan.
– Di pasal 13 diuraikan kembali mengenai dosa-dosa & ketidaksetiaan Israel yang memperjelas keadilan Allah untuk menghukum Israel dengan membinasakan mereka. Israel telah diberi kesempatan berkali-kali untuk bertobat. Allah mengutus bukan hanya Hosea, melainkan banyak nabi lainnya. Seandainya Israel mau mengakui dosa, mohon ampun dan bertobat, tentu penghukuman tidak perlu dijatuhkan sefatal itu. Hanya hukuman & pukulan yang keras saja yang dapat menghancurkan hati yang congkak & bisa menundukkan hati yang bebal.
– Hukuman kepada Israel merupakan peringatan bagi kita. Jangan menyepelekan teguran Allah sebab itu akan membuat hati kita keras & mendatangkan hukuman Allah.
– Penghukuman adalah langkah Allah untuk mengembalikan milikNya pada relasi yang semula. Akan tetapi pemulihan itu tidak akan terjadi jika kita tidak mau meresponi sikap dan kebaikan Allah.
– Kewajiban yang harus dilakukan umat ialah berjalan pada jalan Allah. Apabila Israel mau berjalan pada jalan Allah lagi, maka mereka harus bertobat/berbalik kepada Allah & jalan-jalan-Nya. Itulah sebabnya Hosea terus menyerukan kepada Israel untuk bertobat dan menyesali perbuatan-perbuatan mereka.
– Panggilan untuk bertobat mestinya terus-menerus didengungkan, karena manusia mempunyai sifat lengah dan gampang tergelincir. Karena itu, pertobatan adalah kewajiban yang harus berlangsung terus menerus, agar manusia dapat mempertahankan sikap setia kepada Allah, berjalan pada jalan Allah & waktu Allah. Karena itu seluruh hidup orang percaya haruslah merupakan perwujudan kehendak Allah.
– Pemulihan hubungan oleh Allah adalah hak Allah sendiri, tetapi bertobat adalah kewajiban manusia. Pemulihan hubungan antara Allah dengan manusia telah Allah lakukan melalui Yesus Kristus. Agar ada pemulihan kita perlu bertobat dari segala dosa-dosa kita.
– Pertobatan tidak boleh dianggap sebagai jalan untuk mencapai damai sejahtera, tetapi kita dituntut bertobat supaya damai sejahtera yang telah Allah berikan tetap terpelihara di dalam kehidupan kita.