Pembacaan Alkitab Tgl 8 Februari 2019

Yesaya 282930

– Nubuat Nabi Yesaya ditujukan kepada Samaria karena mereka telah menghancurkan diri sendiri bahkan seisi kota dengan kebiasaan meminum anggur & mabuk, para nabi tidak dapat lagi memahami penglihatan yang diberikan Allah & para imam tidak mampu menyelesaikan perkara-perkara yang dihadapkan kepada mereka (28:7-10). Mereka juga memakai tipu muslihat untuk melindungi diri sehingga merasa seolah-olah tidak ada yang bisa “menyentuh” mereka (15b).

– Siapa pun bisa menutupi kebobrokannya dengan kebohongan, tetapi Allah melihat semuanya. Memang IA adalah kasih dan ingin umat-Nya sejahtera, tetapi IA tidak dapat berkompromi dengan dosa. Kebohongan akan dibersihkan (17). Hanya umat yang bersedia terus menerus dimurnikan oleh-Nya yang akan mengalami damai pengampunan-Nya (16).

– Kita perlu menjaga diri agar tidak mengalami keadaan seperti yang menimpa penduduk Samaria. Waspadalah terhadap hal lain yang memabukkan, seperti: fasilitas hidup, seksualitas, popularitas, uang, ajaran dan falsafah hidup yang bertentangan dengan isi Alkitab, dan sebagainya. Awasi bagaimana masyarakat kini menyambut godaan dunia ini! Ingatkan mereka resiko kehancuran karena dosa!

– Yesaya menubuatkan bahwa Ariel (Yerusalem) akan dihukum, tetapi juga akan ditolong. Pertolongan itu akan datang secara tiba-tiba, dalam sekejap mata, mengejutkan, tak disangka-sangka, tak bisa diketahui waktunya (29:5-6).

– Pertolongan Tuhan memang tak dapat dideteksi kapan dan bagaimana akan terjadi. Kita hanya perlu mengimaninya. Kita mungkin tidak dapat menebak jalanNya, namun kita dapat meyakini kebaikan-Nya. Jika pertolonganNya dapat dideteksi, kita mungkin tak mau bergantung pada-Nya lagi.

– Tuhan telah menjadikan Israel sebagai umat kesayangan-Nya, tetapi mereka sering menjadi anak-anak pemberontak! Mereka telah memperoleh anugerah, mendapatkan janji pengharapan, dan mengalami hal yang terbaik bersama Tuhan, tetapi mereka lalu berpaling dariNya kepada andalan lain. Sikap inilah yang sering dilakukan oleh Israel.

– Israel pergi ke Mesir untuk mengadakan perjanjian tanpa menanyakan kehendak Tuhan (29:2). Mereka berlindung kepada Mesir & mengharapkan pertolongan dari Firaun. Tuhan mengingatkan bahwa mereka akan dikecewakan, perlindungan yang diharapkan akan gagal (3) & mereka akan mengalami penghinaan (5). Ketika nabi menegur, mereka menyuruhnya diam & hanya ingin mendengar kata-kata yang manis (9-11). Akibat mengikuti kehendak sendiri, Israel akan mengalami kehancuran secara mendadak, para musuh akan mengejar & mengalahkan mereka (12-17). Betapa mengerikan jika kita memberontak kepada Tuhan & mengenyampingkan Tuhan dengan mencari andalan lain.

– Periksalah bagaimana sikap kita terhadap firman Tuhan. Apakah kerinduan membaca, menyimpan dalam hati, menaati firman terus bersemi di dalam hati kita? Yesaya 30:15 meminta kita bertobat, agar tetap tinggal diam & tenang. Ketenangan akan membuat kita mampu mengambil waktu untuk mengisi pikiran kita dengan janji-janji Allah, lalu mengimaninya dengan sungguh-sungguh. Disanalah letak kekuatan sebenarnya.

– Buanglah semua ketakutan, kegelisahan atau kepanikan dalam diri kita, gantikanlah dengan ketenangan & percaya. Mungkin sulit untuk melakukannya dengan kekuatan diri sendiri, tapi ingatlah bahwa kita punya Roh Kudus yang sanggup menolong untuk itu. Hadapilah masalah dengan ketenangan dan kepercayaan serta nantikan saatnya Tuhan menghalau semuanya untuk melepaskan & menolong kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *