Pembacaan Alkitab Tgl 11 Februari 2019

Yesaya 373839

– Allah tidak akan membiarkan orang yang menghina namaNya merajalela. Asyur telah begitu angkuh menghina Allah (29), maka Allah akan menjatuhkan hukuman. 180 ribu tentara Asyur dibunuh oleh Malaikat Tuhan dalam perkemahan mereka (36), & raja Asyur, Sanherib dibunuh oleh anak-anaknya sendiri (38).

– Kita harus sangat berhati-hati hingga tidak mencela atau menghina nama Allah, baik dengan perkataan maupun perbuatan kita. Allah kita adalah Allah yang kudus & kita harus berupaya untuk memuliakan & menguduskan namaNya selalu.

– Mari teladani raja Hizkia yang berdoa demi kemuliaan Allah. Dalam menghadapi penghinaan Asyur, dengan penuh kerendahan hati Hizkia memohon pertolongan Allah. Dalam doanya ia tidak memohon keselamatan hanya untuk dirinya & bangsa Israel, melainkan agar semua terjadi demi kemuliaan Allah semata. Melalui nabi Yesaya, Allah merespons sikap positif yang ditunjukkan oleh raja Hizkia. Akhirnya, bangsa Israel bebas dari ancaman musuh & dapat menikmati keadaan yang aman.

– Hanya kepada Allah saja kita bergantung & berserah total, karena hanya melalui Dia kita mendapatkan pertolongan atau solusi dalam setiap permasalahan yang kita hadapi.

– Perlu disadari bahwa tidak semua kondisi dapat kita kendalikan, namun Allah adalah pengendali segala situasi. Tugas kita adalah memohon dan menyerahkan segala kedaulatan & keadilan ke dalam tanganNya. Di atas semua itu, kiranya segala hal yang kita panjatkan hanya berfokus pada kemuliaan Allah.

– Sebelumnya Hizkia diizinkan melihat kedaulatan Allah melalui peristiwa serangan raja Asyur atas Yerusalem (36:1-22) dan melalui penyertaan-Nya, Israel pun terluput dari kehancuran (37:1-38). Kini Hizkia mengalami lagi kebaikan Allah atas tubuhnya sendiri.

– Hizkia juga mempelajari kedaulatan Allah atas hidup manusia. Kerendahan hati adalah dasar dari kehidupan doa Hizkia yang berinti permintaan belas kasih Allah.

– Dalam mazmur doanya, Hizkia menunjukkan sikap tunduk kepada kehendak dan keputusan Allah (38:13-16). Sementara menggumuli masalahnya dengan Allah, Hizkia mengalami peneguhan dalam imannya (38:17-20).

– Peristiwa ini menyatakan Allah sebagai penjawab doa. Allah berkenan menyembuhkan Hizkia & menambahkan usianya (4-5) bahkan juga memberikan kebebasan Israel dari raja Asyur (6). Kesembuhan Hizkia menjadi bukti total kedaulatan Allah. IA bukan hanya berdaulat atas bangsa-bangsa di dunia, tetapi IA juga berkuasa atas penyakit & hidup umat-Nya.

– Ambillah sikap seperti Hizkia yang memercayai Allah sepenuhnya. Ingatlah: Allah berdaulat atas segala sesuatu! Kedaulatan Allah memampukan kita bersikap tenang menghadapi hidup ini.

– Sayangnya, Hizkia, walau merupakan raja yang memiliki iman yang baik & terkenal dengan reformasinya, ternyata jatuh juga pada kebergantungan pada negara lain, bukan kepada Allah. Hizkia merasa tersanjung dengan kunjungan kenegaraan Babel sebab pada saat itu Babel adalah negara yang kuat. Akan tetapi, Babel juga merupakan musuh Israel. Tindakan Hizkia memperlihatkan seluruh kerajaannya merupakan tindakan bodoh (39:2). Dengan demikian, tindakan Hizkia sama dengan “menjual” keturunannya dan bangsa Israel kepada Babel.

– Respons Hizkia terhadap nubuat Nabi Yesaya yang menegurnya adalah “lain di mulut lain di hati” (8). Hal ini menunjukkan bahwa Hizkia melupakan Tuhan dan semua pertolongan-Nya yang pernah ia alami, yakni ketika campur tangan Tuhan meluputkan Yerusalem (Yes. 36-37) dan menyembuhkan sakit kerasnya (Yes. 38).

– Apa yang kita pelajari dari kegagalan Hizkia? Ia melupakan Tuhan. Akibat perbuatannya ini dirasakan oleh keturunannya bahkan rakyat Israel. Seorang pemimpin yang bertingkah laku keliru berpengaruh kepada orang-orang yang dipimpinnya.

– Orang Kristen pada masa kini juga dapat melupakan Tuhan karena banyak hal, seperti sahabat, kekasih, suami/istri, jabatan dan pangkat, uang dan barang berharga, dan lain-lain. Sepadankah menukarkan kepercayaan pada Yesus dengan hal yang sementara? Belajarlah dari tindakan Hizkia agar kita tidak melupakan Tuhan! Melupakan Tuhan berakibat fatal bagi masa depan dan keluarga kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *