– Ketika dihadapkan pada banyak hal dan persoalan menakutkan yang terjadi di dalam hidup ini, Pemazmur mengingatkan bahwa kita punya Allah yang adalah kota benteng kita, tempat perlindungan & kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti (46:2).
– Allah adalah kota benteng kita yang teguh. Pemazmur mendorong kita agar di tengah kesukaran yang dialami & apapun yang terjadi dalam hidup kita, hendaknya kita berdiam diri dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri, sebaliknya kita mngandalkan Tuhan (9,11).
– Sekalipun bencana alam menimpa, didera sakit penyakit, kemiskinan, pengkhianatan, atau persoalan hidup apapun yang membuat kita takut & gentar, maka pandanglah kepada Tuhan. Andalkanlah Dia senantiasa karena Dialah kota benteng kita yang teguh.
– Pengkhianatan bangsa Israel terhadap Tuhan menyebabkan mereka ditimpa murkaNya. Makanan sehari-hari mereka adalah penderitaan, ratapan, dan olok-olokan para musuh Israel (80:6-7). Di tengah situasi yang memilukan, pemazmur mengajak bangsanya kembali berharap kepada Allah dan mengungkapkan janji setia di hadapan-Nya (19).
– Pemazmur mengingatkan bangsanya jangan berputus asa berharap kepada-Nya. Sebab, Allah Israel bukan hanya berkuasa atas alam semesta (5, 8, 15, 20), tetapi juga Allah yang pengasih dan penyayang. Dengan terus-menerus merendahkan diri di hadapanNya, pemazmur berharap ekspresi kemarahan Allah akan berubah menjadi sukacita (4, 8, 20). Keceriaan wajah Allah menandakan hari penyelamatan Israel segera tiba.
– Adalah baik berpaling dari ketakutan kita & mencari wajah Bapa Surgawi. Cara terbaik untuk melihat wajah Allah adalah dengan memandang salib, kepadaNya kita akan mendapat damai & sukacita.
– Mazmur 135 mengajak anak-anak Tuhan memuji Tuhan karena karya-Nya atas umat-Nya. Sejarah Israel membuktikan kasih setia Tuhan atas umatNya, bahwa Allah Israel melampaui para ilah bangsa-bangsa lain. IA bukan hanya jauh lebih besar dan perkasa daripada segala
ilah bangsa-bangsa yang hanyalah berhala mati buatan tangan manusia; IA adalah Allah yang hidup, yang menerima penyembahan karena Dia memang layak disembah.
– Mazmur ini ditutup dengan ajakan kepada semua umat Allah untuk memuji dan membesarkan Dia yang hadir & bertakhta di tengah-tengah mereka.
– Mengabaikan pnyembahan kepada Allah selalu melahirkan penyembahan kepada berhala. Hargai & syukurilah Allah atas segala kebaikan-Nya, maka kita akan luput dari godaan berhala zaman ini. Bersungguh-sungguhlah dalam beribadah dengan hati yang tulus, takut & hormat akan DIA!