Pembacaan Alkitab Tgl 18 Februari 2019

Yesaya 49,50,51

– Allah tidak pernah berhenti mengasihi manusia. Pembuangan bagi umat Yehuda bukanlah tanda bahwa Tuhan berhenti mengasihi mereka, melainkan tanda bahwa Allah begitu mengasihi mereka bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk memurnikan.

– Kasih Allah tidak pernah berubah. Penghukuman hanya sementara. Di hati Allah, nama-nama ke-12 suku Israel terpatri seperti lukisan di telapak tangan-Nya (49:16). Jika tiba saatnya, umat Israel akan mendapatkan pemulihan. Tuhan sendirilah yang akan bertindak dalam sejarah dunia. Raja-raja bangsa-bangsa akan tunduk & mengakui kedaulatanNya untuk membebaskan umatNya (22-23).

– Tuhan tak pernah melupakan umat-Nya. Jika kita merasa ditinggalkan atau dilupakan Tuhan, atau merasa Tuhan menyerahkan kita pada masalah berat, ingatlah bahwa itu hanya sementara. Tuhan memakai yang sementara itu untuk mempersiapkan kita menjadi umat yang setia.

– Hukuman adalah alat untuk menyembuhkan kebiasaan buruk, yaitu menyangkal & mempermainkan kebaikan Tuhan. Kasih-Nya yang tak pernah padam akan memimpin kita dalam kebenaran & kehidupan yang lebih baik.

– Yesaya mengupamakan dirinya sebagai murid Tuhan yang diberikan lidah & dipertajam pendengarannya sehingga setiap pagi diajari Tuhan untuk dapat memakai lidahnya menyampaikan kepada orang lain apa yang sudah Tuhan ajarkan kepadanya, yaitu membangkitkan semangat baru bagi orang yang mendengarkannya. Lidahnya penuh kebenaran akan firman Allah yang lemah lembut, sebab dipergunakan untuk perkataan yang baik.

– Jika kita melihat di sekeliling, kita akan menemukan begitu banyak permasalahan timbul dari lidah sebab banyak orang memakai lidah untuk perkataan yang sia-sia, untuk mencelakai orang dengan perkataannya, mengadu domba, memprovokasi sehingga terjadi perpecahan diantara orang lain.

– Kita sebagai umat Kristen Tuhan diajar agar tidak mempergunakan lidah kita untuk perkataan yang menimbulkan permasalahaan bagi orang, akan tetapi untuk memberi semangat baru kepada orang atau kebahagiaan kepada orang lain.

– Lidah kita dapat menerangi kehidupan orang lain dengan perkataan yang lembut & tidak menimbulkan perkara dalam kehidupan bermasyarakat.
– Marilah kita belajar mempergunakan lidah kita dengan perkataan yang lembut selalu mengucapkan kebenaran, menjaga lidah kita & memberikannya untuk dikuasai oleh Tuhan. Pakailah lidah kita dengan banyak memuji & menyembah Tuhan, berdoa, mengingat janji Tuhan dalam hidup kita sehingga lidah berperan dalam mewujudkan kebaikan dalam hubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia. Milikilah lidah seorang murid!

– Kepada umat yang mengalami penderitaan yang luar biasa, Allah mengingatkan bahwa Dia tetap menyertai mereka, dan kehadiranNya yang memberikan penghiburan merupakan realitas yang terpenting. Seburuk apa pun keadaan mereka, Dia berkata melalui Nabi Yesaya: “Akulah, Akulah yang menghibur kamu” (51:12).

– Melalui bagian Alkitab ini, Allah mengingatkan kita untuk mengalihkan pandangan dari ketakutan kepada satu Pribadi yang “membentangkan langit”(13) dengan sikap beriman dan ketergantungan total.

– Kitab Suci berulang kali memerintahkan kita untuk tidak takut. Karena Allah baik dan berkuasa & telah memberikan Yesus untuk mati bagi kita & Roh KudusNya untuk menuntun kita, ketakutan tidak sepatutnya menguasai hidup kita. Kita mungkin menghadapi hal-hal yang sulit, tetapi Allah telah berjanji untuk menyertai kita dalam menghadapi semua itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *