Pembacaan Alkitab Tgl 14 Maret 2019

Yeremia 1617

– Yeremia 16 adalah tentang pemberitahuan hukuman terhadap umat yang telah berbalik dari Allah & melakukan dosa yang tak mungkin diperbaharui lagi. Mereka bersikeras dengan pelangggarannya bahkan dengan sengaja menyembah dewa-dewa & melakukan kekejian di mata Tuhan sehingga Tuhan akan mendatangkan hukuman yang sangat berat bagi mereka. Mereka akan mati karena penyakit-penyakit yang membawa maut; mereka tidak akan diratapi & tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang; mereka akan habis oleh pedang & kelaparan; mayat mereka akan menjadi makanan burung-burung di udara & binatang-binatang di bumi.

– Allah kita adalah Allah yang mengasihi, namun sekaligus Allah yang menghukum. Dia Allah yang penyayang dan panjang sabar, namun sekaligus Allah yang marah atas sifat & perilaku yang tak kunjung berubah.

– Tuhan menghukum bukan tanpa alasan, umat malah sudah berulang kali mendapat peringatan namun mereka tetap tidak mengindahkannya. Hal yang sama menjadi pesan yang sangat berharga bagi kita, selagi masih ada kesempatan mari memperbaiki diri, sebelum Tuhan datang menghukum.
– Umat Yehuda mengalami pergumulan serius secara kolektif dengan pilihan-pilihan yang membawa mereka terus hidup dalam dosa sehingga Tuhan harus memberi vonis berat kepada mereka.

– Bukan apa yang di depan mata & bukan kenyamanan yang seharusnya mereka cari; melainkan hidup bagi Tuhan dan membuat pilihan-pilihan dengan mengandalkan Tuhan, itulah yang Tuhan inginkan.

– Karena umat Yehuda mengandalkan diri sendiri untuk mendapatkan kekayaan dan kenikmatan hidup, semua itu jadi dirampas orang lain, bahkan umat akan mengalami kejatuhan besar dari kehidupan makmur hingga menjadi budak di tanah asing.

– Yeremia mengontraskan kehidupan umat Yehuda yang mengandalkan diri untuk kenikmatan sesaat dengan kehidupan orang-orang yang mengandalkan Tuhan, bagaikan padang gurun dan semak bulus yang senantiasa dalam kekeringan (5-6) dengan pohon yang ditanam di tepi aliran air (7-8).

– Pohon yang ditanam di tepi aliran air bisa jadi akan mengalami masa-masa berat dalam kehidupan, tetapi ia mendapatkan kekuatannya dari Tuhan yang selalu memasok akarnya dengan air kehidupan. Keadaan hidup boleh penuh masalah, tetapi “daunnya tetap hijau” dan ia “tidak berhenti menghasilkan buah”.

– Yeremia mengakui bahwa kehidupannya sebagai orang beriman tidak mudah (14-15). Cemooh & pencobaan datang silih berganti, tetapi orang beriman harus menggunakan kacamata yang berbeda dalam memandang hidup. Prioritas hidup kita berbeda.

– Kita percaya pada Tuhan yang menyelidiki hati, menguji batin, & menilik setiap detail kehidupan kita (10); IA akan melindungi kita pada hari malapetaka (17) dan menjaga kita hingga akhir (18), seperti seorang gembala menjaga domba-dombanya. Pada-Nya kita akan temukan kenyamanan & keamanan sejati dalam hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *