– Kitab Ratapan merupakan kidung duka Yeremia untuk Yerusalem. Dengan penggambaran yang gamblang, Yeremia melukiskan dampak perang atas kotanya. Ayat 21 menjadi permohonan hatinya yang terdalam agar Allah turun tangan.
– Meski demikian, sang nabi tidak yakin apakah hal itu akan terjadi. Ia menutup kidung dukanya dengan mengajukan pertanyaan yang menakutkan: “Apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?” (22). Puluhan tahun kemudian, Allah menjawab doa itu ketika kaum buangan Israel pulang kembali ke Yerusalem.
– Hidup kita mungkin juga bagaikan reruntuhan. Masalah yang kita buat sendiri & konflik yg tak terhindarkan mungkin telah membuat kita hancur berkeping-keping. Akan tetapi, kita mempunyai Allah Bapa yang memahami keadaan kita. Dengan lemah lembut dan sabar, Dia menyingkirkan puing-puing, merombaknya, & membangun kembali sesuatu yang lebih baik.
– Semua itu memang memerlukan waktu, tetapi kita dapat selalu mempercayaiNya. Allah sanggup memulihkan hidup kita.
– Ratapan memang ditutup dengan tanda tanya besar, yaitu adakah pengampunan dan pemulihan dari Allah untuk umat yang memang tidak layak diampuni dan diselamatkan. Kita tahu bahwa jawabannya ada di dalam Kristus Yesus.
– Oleh karena kasih setia & belas kasih-Nya, Kristus telah datang untuk menanggung semua hukuman karena dosa. Kita yang percaya kepadaNya, akan menerima pengampunan, dan
mendapatkan pemulihan hidup.