Pembacaan Alkitab Tgl 14 April 2019

Yehezkiel 12

– Ketika menerima panggilan dari TUHAN, Yehezkiel sedang berada di tepi sungai Kebar di negeri orang Kasdim (1-3). Ia bersama raja, para pembesar, & para pemimpin agama harus meninggalkan Bait Allahnya, bahkan terusir dari negerinya. Mereka berada dalam situasi tanpa pengharapan akan siapa pun, bahkan terhadap Allah.

– Allah tahu bahwa umat & hamba-Nya sedang dalam kelemahan dan putus asa. Meski pembuangan merupakan akibat pelanggaran mereka, Allah datang membangkitkan hamba dan umat-Nya untuk kembali bersandar kepadaNya.

– Sebelum memerintahkan Yehezkiel, Allah terlebih dahulu memberi penglihatan akan kemuliaan-Nya untuk membangkitkan mereka. Allah tetap ada dan sama berdaulat, bahkan di tempat pembuangan umat-Nya sekalipun. Allah kita tidak dibatasi oleh situasi, wilayah & waktu.

– Meski kita tidak mengalami penglihatan spektakuler, kasih Allah tetap atas umatNya. Kuasa kemuliaanNya tetap sama, bahkan dalam “pembuangan.”

– Tugas Yehezkiel cukup berat karena ia akan menghadapi bangsa yang mendurhaka kepada Tuhan (2:3). Kedurhakaan mereka diungkapkan lewat satu kata yang berulang dipakai, pemberontak (3, 5, 6, 7, 8) & dua kata yang menunjukkan karakter yang tidak mau diajar, yaitu keras kepala dan tegar hati.

– Sebutan akrab TUHAN pun hanya digunakan untuk menegaskan asal usul firman yang harus Yehezkiel beritakan (4). Ia akan mengalami masa sulit dan berbahaya seperti orang yang tinggal di tengah semak belukar yang berduri yang dihuni kalajengking yang sangat berbisa (6). Tidak ada kepastian apakah Israel akan mendengarkan pemberitaan Yehezkiel akan firman Tuhan atau tidak (5, 7).

– Situasi sulit yang dihadapi Yehezkiel tidak beda jauh dengan situasi yang dihadapi kekristenan masa kini. Bangsa kita pun bangsa pemberontak, keras kepala, dan tegar hati, walaupun Tuhan telah menegur dengan berbagai cara: deraan gempa bumi, malapetaka alam maupun buatan manusia, dan keterpurukan ekonomi yang semakin menjadi-jadi, dan seterusnya.

– Sama seperti Yehezkiel, kita diperintahkan untuk tidak takut kepada manusia, sebaliknya taat, tidak memberontak kepada penugasan Tuhan. Meski dihadapkan pada tantangan yang berat, Yehezkiel tetap melakukan dengan setia apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya.

– Di zaman seperti sekarang ini tantangan yang harus dihadapi oleh hamba-hamba Tuhan tidak semakin mudah. Meski begitu kita tidak boleh menyerah pada keadaan yang ada, kita harus terus maju menyampaikan kebenaran, apapun resikonya.

Tuhan Yesus beserta kita semua!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *