– Pada zaman Zedekia menjadi raja Yehuda, Yeremia & Hananya sama-sama menjadi nabi yang menyampaikan firman Tuhan. Yeremia dan nabi-nabi pendahulu menubuatkan tentang pembuangan umat ke Babel, sementara Nabi Hananya menyampaikan hal sebaliknya, yakni tentang berakhirnya pembuangan. Tentu perkataan ini lebih suka didengarkan. Sayangnya, itu tidak berasal dari Tuhan. Nubuat Hananya bertujuan untuk membatalkan nubuat Yeremia & demi kepentingan ambisi pribadinya. Akhirnya Nabi Hananya pun dihukum mati oleh Tuhan.
– Kata-kata manis memang menyenangkan untuk didengar, sedangkan teguran atau peringatan sering membuat telinga menjadi panas. Tetapi adakalanya hal yang tak enak didengar pun perlu untuk kebaikan kita.
– Jadi, jika kita adalah orang yang dipercaya untuk menyampaikan firman Tuhan, sampaikanlah pesan bukan untuk menyenangkan pendengar, tetapi untuk menyenangkan Tuhan.
– Jika kita adalah pendengar, kita perlu belajar mendengar dengan baik apa yang Tuhan sukai & bukan hanya memilih apa yang menyukakan hati kita.
– Hendaklah kita ingat, maksud Tuhan tak selalu disampaikan dengan cara yang kita sukai. Firman-Nya tidak untuk menyenangkan telinga kita semata, tetapi untuk membawa kita semakin dekat kepada-Nya dan memahami kehendak-Nya. TUHAN berbicara dengan banyak cara. Dengarkanlah dengan segenap akal budi, pikiran & hati kita!