Pembacaan Alkitab Tgl 25 Maret 2019

Yeremia 31

– Yeremia menubuatkan tentang akan tibanya era baru yang penuh pengharapan & bahagia, yaitu janji Allah bagi umat yang berada di pembuangan. Janji ini bukan hanya untuk Yehuda, tetapi juga untuk Efraim, saudara sebangsa mereka di kerajaan Israel Utara yang telah dibuang Allah seabad sebelumnya (1-17). Seperti seorang ibu (Rahel), naluri Allah adalah tidak membiarkan Efraim selamanya terhilang, melainkan akan membawa mereka pulang kembali.

– Bagi bangsa Yehuda, yaitu pendengar langsung khotbah Yeremia, janji Allah itu bagaikan oase di tengah padang gurun yang memotivasi mereka untuk taat menjalani pembuangan, Mereka percaya bahwa Allah akan membawa mereka pulang dan mereka akan hidup dalam kemakmuran (23-30).

– Apalagi, janji itu disertai sebuah “Perjanjian Baru”, yaitu bahwa Allah akan menaruh Taurat-Nya dalam hati mereka & mengampuni mereka (18-22, 33-34). Janji itu juga disertai komitmen ulang Allah bahwa Israel akan seterusnya menjadi umatNya & IA akan selamanya menjadi Allah bagi Israel (35-40).

– Catatan kepulangan mereka di kitab Ezra dan Nehemia membuktikan bahwa janji tentang era yang baru itu bukanlah fatamorgana (oase palsu yang menipu mata musafir yang letih dan haus).

– Naluri seorang ibu (Rahel) dari Allah dapat juga kita rasakan hari ini. “Padang gurun” (masalah) seperti apa yang sedang kita jalani saat ini? Entah itu bentuk hukuman Allah atau bukan, tekunlah melangkah dengan kekuatan yang bersumber dari rasa percaya pada janji pengampunan & pemulihanNya!

– Pada masa-masa tertentu, kita semua akan mengalami situasi-situasi yang dapat membuat kita putus asa. Namun, ketika kehidupan berusaha menghempaskan kita, kita masih bisa memandang kepada Allah, karena Dialah yang berkuasa atas segalanya di atas tahta-Nya!

– Hari-hari kita ada di dalam tanganNya, & Dia senantiasa menjaga kita dengan kasihNya. “Cegahlah suaramu dari menangis” (Yeremia 31:16), kata Allah kepada Yeremia. Harapan pun terbit. Efraim (Israel) dan Yehuda akan bertobat dan dipulihkan sehingga mereka bisa berkata, “Tidurku menyenangkan”(26) saat ada kelegaan di tengah ratapannya.

– Apa yang menyebabkan kita mencucurkan air mata? Ketahuilah bahwa Allah melihat dan mengerti! Ada kelegaan di tengah ratapan yang akan diberiNya kepada mereka yang sungguh-sungguh berharap kepadaNya & yang memegang janjiNya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *