– Setelah kematian Yosia, kerajaan Yehuda merosot secara tajam. Keturunan Yosia silih berganti menjadi raja, tetapi mereka semua melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Keturunan Yosia yang terakhir menjadi raja adalah Zedekia, ia juga melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (24:19).
– Semua ini menunjukkan bahwa Yehuda sedang berjalan menuju kehancuran dan Allah akan mendatangkan hukuman kepada mereka yang tidak mau bertobat.
– Tentara Babel datang untuk menghancurkan Yerusalem, rumah Allah juga dibakar (9), tiang-tiang tembaga dipecahkan (13), dan perkakas-perkakas dalam rumah Allah diambil semuanya (14-15). Raja Zedekia ditangkap & anak-anaknya disembelih di depan matanya, kemudian mata Zedekia dibutakan, lalu ia dibelenggu dan dibuang ke Babel (7). Begitu pula imam kepala dan imam lainnya beserta pegawai istananya dibunuh (18-21),
– Kehancuran raja dan rakyat Yehuda, Yerusalem dan Bait Allah merupakan tragedi yang sangat mengenaskan. Hal itu karena umat terus melakukan kejahatan di mata Tuhan dan tidak mau bertobat.
– Allah kita adalah Allah yang panjang sabar & penuh dengan anugerah. Tetapi ketika umat terus melakukan apa yang jahat, maka penghakiman Allah akan datang dan hal tersebut sangat mengerikan.
– Marilah kita bertobat sebelum Allah memutuskan hukuman-Nya. IA adalah Allah yang penuh kasih. Jangan sampai Allah sudah memutuskan hukuman-Nya. Karena jika demikian penghakiman sudah tidak terelakkan.
-Melalui perikop hari ini kita juga dapat memetik pelajaran bahwa keteladanan seorang pemimpin sangat berpengaruh bagi rakyat atau orang bawahannya. Kepemimpinan yang berhasil adalah kepemimpinan yang meninggalkan sebuah teladan hidup. Jadilah pemimpin yang mengimpartasikan hal-hal yang bisa menjadi panutan, bukan menjadi batu sandungan!