Pembacaan Alkitab Tgl 6 April 2019

Yeremia 41,42,43

– Karena ambisi pribadi Ismael yang ingin cepat berkuasa membuat ia mengambil jalan pintas dan dengan kejam menghancurkan setiap rintangan yang menghadang. Ismael mengkudeta Gedalya (2), bahkan membantai 80 orang yang datang untuk beribadah di rumah Tuhan (7).

-Ambisi bisa menjadi tidak sehat kalau sifatnya hanya berpusat pada diri sendiri semata-mata & menghalalkan segala macam cara untuk mencapainya. Hidup yang sudah jadi milik Tuhan harus kita abdikan sepenuhnya kepada Dia. Ambisi pribadi kita pun harus ditundukkan pada Allah dan dikuduskan agar berpusat hanya pada kehendak-Nya dan bukan pada pemuasan hawa nafsu kita yang berdosa.

-Adalah sungguh berbahaya jika kita melayani dengan motivasi yang berpusat pada diri sendiri. Bukan hanya kita terjebak pada hal yang sia-sia, nama Tuhan pun tidak dipermuliakan, dan pelayanan dirugikan!

– Yeremia menyatakan kehendak Allah dengan terus terang (10), dan memberikan peringatan keras kepada bangsa Yehuda untuk tidak membangkang kepada kehendak Allah (13-22).

– Allah ingin mereka tetap tinggal di Yerusalem & tidak lari ke Mesir. Karena lari ke Mesir menunjukkan bahwa mereka lebih bersandar pada kekuatan manusia daripada kepada kekuatan Allah. Inilah yang kerap kali dilakukan oleh para raja Israel atau Yehuda pada masa lampau.

– Sebaliknya, percaya kepada Allah berarti bersedia mematuhi pimpinan dan kehendak-Nya, walaupun itu mungkin bukan sesuatu yang menyenangkan.

– Percaya berarti tunduk. Percaya bahwa rencana Allah selalu yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Termasuk ketika rencana-Nya ialah bahwa melalui masalah yang harus mereka alami karena dosa mereka, karena Allah sedang memurnikan mereka!

– Bersediakah kita tunduk pada kehendak & cara Allah ketika IA memproses hidup kita?

– Percaya berarti tunduk! Namun yang kita ketahui ialah bahwa dari sisa penduduk Yerusalem, mereka lebih memilih lari ke Mesir daripada tinggal di Yerusalem. Mereka tidak sungguh-sungguh percaya kepada Allah, bahwa Dia sanggup menolong mereka, & bahwa Dia sungguh-sungguh mengasihi mereka.

– Yang menyedihkan ialah sikap tidak percaya mereka justru ditunjukkan dengan cara mencari kambing hitam. Mereka menuduh Yeremia berbohong mengenai kehendak Allah(2). Dengan sombong mereka memutuskan untuk pergi ke Mesir.

– Allah melalui Yeremia menegaskan bahwa tindakan mereka itu bodoh dan hanya akan menimbulkan kebinasaan & bukan keselamatan (8-11).

– Waktu kita tidak percaya bahwa Allah memiliki rencana yang terbaik untuk hidup kita, dan lebih memilih cara kita sendiri sebagai cara terbaik yang akan membawa hidup kita lebih baik, kita adalah orang yang bodoh. Artinya, kita merasa diri lebih pintar daripada Allah untuk mengatur hidup kita sendiri. Marilah kita merendahkan diri di hadapanNya, menyatakan kembali iman percaya kita & bersedia taat hidup menurut kehendakNya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *