– Melalui Yeremia, Tuhan hendak menunjukkan kepedulian-Nya kepada bangsa yang tidak percaya kepadaNya & menentang Dia, salah satunya adalah Mesir yang dikenal sebagai bangsa yang kuat, yang tidak pernah dijajah oleh bangsa asing.
– Mesir kalah karena terlalu percaya pada kekuatan diri sendiri. Allah mengingatkan bahwa Dialah yang seharusnya menjadi sumber kekuatan Mesir. Mesir semestinya percaya hanya kepada Allah yang menciptakan & berkuasa atas langit, bumi, dan segala isinya. Allah memperingatkan Mesir bahwa kesombongan akan menjatuhkan bangsa ini. Sebab itu, Mesir akan dihukum.
– Seperti Mesir, kita pun bisa saja jatuh ke dalam kesalahan yang sama: kesombongan karena mengandalkan kekuatan sendiri dan berpikir bahwa semua bisa terjadi karena kemampuan kita. Akan tetapi, Allah yang kita sembah telah membuktikan diriNya sebagai pengendali dunia. Kita tidak lebih berkuasa daripada Dia. Maka jangan pernah mengira bahwa kemampuan kita adalah segala-galanya. Semuanya hanyalah karunia Tuhan. Sebab itu percayakan diri hanya padaNya & tundukkan diri di bawah kuat kuasaNya.
– Yeremia menubuatkan apa yang akan terjadi pada bangsa Filistin yang dikenal kuat dan ditakuti itu, tapi juga tidak berdaya ketika menghadapi kekuatan Tuhan. Tuhan membuktikan bahwa Dialah Allah atas bangsa-bangsa. Bangsa yang bagaimana pun kuatnya, ada di bawah kendali-Nya.
– Karena itu kita bisa berlindung & memercayakan diri kita di bawah naungan sayap-Nya. Meski musuh iman menakutkan bagi kita, ingatlah bahwa suatu saat Allah akan menyatakan kedaulatan dan kuasa-Nya. Nantikan Dia menyatakan kuasa-Nya!
– Kesombongan Moab juga telah menyebabkan kehancurannya (26-29). Moab adalah gambaran dari orang-orang yang merasa aman dan tenang, dalam kondisi yang sebenarnya masih terhilang. Tidak jarang orang yang berada dalam kemapanan merasakan bahwa mereka telah memiliki segalanya dan merasa tidak lagi membutuhkan Tuhan dalam hidup mereka. Mereka merasa bahwa semua yang mereka dapat adalah buah dari kerja keras mereka, dan bukan karena berkat Tuhan turun atas mereka.
– Namun, di ujung berita penghukuman ini ada secercah sinar pengharapan bahwa Allah akan memulihkan kembali Moab (47).
– Semua orang suatu waktu akan mengalami penghukuman setimpal dengan dosanya. Syukur kepada Kristus, kematianNya yang menanggung dosa manusia telah menegakkan keadilan Allah. Sehingga, bangsa seperti Moab pun menerima janji pemulihan.
– Maka, jangan keraskan hati. Bertobatlah! Mari kita senantiasa menyadari betapa besar kasih Tuhan dalam hidup kita. Jagalah kasih mula-mula terhadap Tuhan tetap menyala, sehingga kita tidak perlu mengalami hukuman Allah dalam melalui proses pembentukan atau perjalanan hidup kita.