– Dalam nubuat Yehezkiel, kita dapat melihat bahwa Tuhan tidak mengizinkan kekudusan nama-Nya diremehkan oleh umat Israel maupun bangsa-bangsa asing (7). Nama-Nya yang kudus bukanlah hanya sebuah sebutan semata, melainkan mewakili kuasa, otoritas, sifat & reputasiNya sebagai Pencipta alam semesta.
– Bagi mereka yang melecehkan kekudusan-Nya, Tuhan akan menjatuhkan hukuman yang mengerikan untuk menyatakan kemuliaan-Nya (8-13).
– Di sini kita melihat bahwa Allah Israel adalah Pribadi yang setia terhadap ikatan perjanjianNya dengan leluhur Israel. Ikatan perjanjian itu mengharuskan Allah bukan saja menghukum, tetapi juga memulihkan kondisi moral dan rohani bangsa Israel yang telah bobrok. Dengan menundukkan bangsa-bangsa lain, umat Allah akan sadar & mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang penuh kasih setia (25-27).
– Ketika Israel dipulihkan, maka nama Allah juga turut ditinggikan ditengah-tengah umatNya. Bangsa Israel akan melihat wajah Allah bersinar atas mereka (28-29).
– Di tengah dunia yang serba canggih, tanpa sadar kita sering tidak lagi menganggap serius reputasi, kekudusan, kuasa, & otoritas Tuhan dalam tindakan & percakapan sehari-hari. Kiranya diri kita mau dengan rendah hati dituntun dan dibimbing oleh Roh Kudus yang akan selalu mengingatkan dan menyadarkan kita.
– Ingatlah selalu! Dalam dunia yang selalu bergolak, hanya wajah Allah yang dapat memberikan ketenangan. IA selalu setia pada perjanjianNya dan akan menyelamatkan serta melindungi kita.
– Adakah tindakan dan perkataan kita yang telah menodai nama-Nya yang kudus? Biarlah rasa takut akan Tuhan dan kesadaran terhadap kekudusan nama Tuhan dapat membakar segala kecemaran di dalam hati kita.