– Tuhan Yesus kita selalu penuh kasih & belas kasihan. Ketika melihat kesungguhan hati orang banyak yang telah mengikutinya selama 3 hari karena ingin mendengar pengajaran-Nya dan menyaksikan perbuatan-Nya yang ajaib, Yesus peduli, memperhatikan dan memberikan kebutuhan jasmani yang mereka butuhkan saat itu (1-3). Dengan apa yang tersedia dan mereka miliki saat itu, yaitu tujuh roti & beberapa ikan (5,7), Yesus mengucap syukur, memecahkannya, & memberikannya kepada murid- murid-Nya untuk dibagikan (6), dan mengenyangkan mereka(8, 9); dan makanan itu masih tersisa 7 bakul.
– Tuhan menghargai orang yang sungguh-sungguh mau datang mencari dan mau mendengarkan-Nya. IA menolong melalui cara yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang. Tidak ada hal yang terlalu sederhana bagi Tuhan untuk menunjukkan kuasaNya. IA peduli & tahu batas kekuatan kita. IA bisa menggunakan apa yang kita miliki untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
– Tuhan tidak ingin kita hanya terpesona menyaksikan kuasa-Nya dan menikmati berkat-Nya belaka. Setelah menerima semuanya itu, kita harus kembali ke tempat masing-masing untuk membagikannya kepada orang lain. Taat, percaya, dan serahkan apa yang kita miliki untuk melayani-Nya! Tuhan sendiri yang akan membuatnya menjadi cukup untuk semua orang yang membutuhkannya sesuai dengan rencana-Nya.
– Tuhan mengetahui dasar hati manusia. Tiada hal apapun yang tertutup bagi-Nya. Tuhan sedih ketika kita memilih untuk mengeraskan hati meski sudah banyak mendengar Firman. Orang-orang yang lebih lama mengenal dan melayani bersama Yesus belum tentu memiliki iman dan pengertian yang lebih benar akan Tuhan. Seperti murid-murid Tuhan Yesus, ketika mereka diingatkan Yesus tentang bahaya pengajaran orang-orang Farisi dan Herodes yang baru mereka temui, istilah “ragi” yang Yesus sebutkan membuat para murid saling mempersalahkan satu sama lain (14, 16). Yesus menegur keras karena mereka belum mengerti (17, 21), bahkan disebut “degil hati “, karena mata & telinga mereka yang telah melihat & mendengar seharusnya mengerti siapakah Yesus itu (17). IA baru saja mengubah roti & ikan dalam jumlah sedikit menjadi sangat banyak untuk dikonsumsi 5000 dan 4000 orang, bahkan bersisa banyak (18-20).
– Juga orang-orang Farisi yang sengaja datang untuk menguji Yesus, bukan untuk melihat kuasa-Nya melalui “tanda dari sorga”, melainkan mencari kelemahan-Nya untuk menjatuhkan-Nya (11). Hal ini membuat Yesus bersedih hati & marah akan kekerasan hati mereka yang menolak percaya kepadaNya (12).
– Biasanya seseorang dapat mengerti kalau sudah melihat, mendengar, dan melakukan sesuatu, kecuali dia menolak untuk mempertahankan pengertiannya. Karya Tuhan di masa lampau dalam kehidupan kita bertujuan untuk meletakkan dasar iman yang teguh & membuat kita semakin mengenal & percaya akan kuasaNya.
– Ingatlah karya Tuhan yang telah dialami di waktu lampau. Berhati-hatilah akan pengajaran yang tidak berasal dari Tuhan! Jangan keraskan hati & menolak untuk percaya kepadaNya! Kenalilah dengan benar siapa Tuhan Yesus kita! Percayakan segala kebutuhan hidup kita kepadaNya & hiduplah sesuai dengan kehendakNya!