Pembacaan Alkitab Tgl 31 Juli 2019

Matius 16

– Orang Farisi & Saduki datang mencobai Yesus dengan meminta tanda(1). Yesus menegur mereka sebagai angkatan yang jahat & tidak setia. Mereka tahu membaca cuaca, tetapi tidak mampu membaca tanda-tanda zaman. Mereka tidak bisa menghubungkan apa yang mereka temukan pada Taurat mengenai Mesias yang sebenarnya telah hadir dalam diri Yesus. Masalah mereka adalah tidak mau menerima konsekuensi jika mengakui Yesus sebagai Mesias dari Allah. Itulah sebabnya Yesus menjawab dengan tidak memberikan tanda lain selain tanda Yunus, nabi yang keras kepala walau melihat pertobatan Niniwe. Ini seharusnya menggugah hati mereka sehingga bertobat.

– Yesus juga mengingatkan para murid agar waspada terhadap ragi orang Farisi dan Saduki, yaitu ajaran mereka. Para murid semula salah mengartikan maksud Yesus tersebut karena pikiran mereka terpaku hanya pada kebutuhan jasmani. Yesus pun menegur mereka. Kebutuhan fisik telah membutakan mereka akan makna sesungguhnya tentang peringatan & membuat mereka GAGAL FOKUS.

– Seringkali, betapa mudahnya kekhawatiran hidup mengalihkan fokus kita dari Tuhan sehingga kita lupa akan kebesaran kuasaNya. Kita tidak dapat menikmati keberadaan Tuhan Yesus. Namun dengan pertolongan Roh Kudus, kita diberi pengertian tentang kebenaranNya. AnugrahNya memampukan kita untuk bergantung kepada-Nya.

– Kita diperhadapkan pada tantangan untuk dapat mengaitkan iman dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai ajaran dari pengajar yang mengaku Kristen muncul dengan gaya yang memesona. Sebenarnya kalau kita terbiasa belajar firman Tuhan, kita pasti bisa membedakan manakah ajaran yang benar, yang Alkitabiah dan mana yang salah. Namun, seringkali kebutuhan fisik kita membelokkan arah iman kita kepada pengajaran yang mudah dicerna dan yang tidak sesuai iman kristiani. Kita kompromi dengan cara yang ditawarkan dunia. Hati-hati! Apakah kita harus menerima tanda Yunus, baru BERTOBAT?

– Yesus bertanya kepada orang Farisi juga kepada murid-murid-Nya tentang identitas-Nya. Ada yang menganggapNya Yohanes Pembaptis, ada juga yang menyebut-Nya Elia, dan ada yang mengira Dia adalah Yeremia atau salah seorang nabi. Disejajarkan dengan nabi-nabi besar Israel tentu adalah suatu pujian, tetapi Yesus tidak sedang mencari pujian. Dia ingin tahu sampai di mana pemahaman & iman mereka.

– Pengakuan Petrus sepenuhnya mengungkapkan identitas Yesus yang benar: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”(16). Sampai hari ini pertanyaan tentang identitas Yesus itu jauh lebih penting daripada segala pertanyaan yang lain. Begitu pentingnya sehingga kekekalan seseorang dipengaruhi oleh pengenalannya akan sosok Mesias yang sebenarnya. Tiada kesalahan yang lebih berbahaya daripada salah mengenali Yesus!

– Yesus rindu kita mengenalNya & menerima kasihNya yang dapat menyelamatkan. Itulah sebabnya setiap dari kita harus dapat menjawab pertanyaan, “Menurut Anda, siapakah Yesus?” Pengenalan yang benar tentang siapa Yesus adalah pernyataan utama yang menentukan kekekalan.

– Pernyataan iman Petrus membuka babak baru dalam kehidupan para murid Yesus. Yesus membuka mata mereka untuk menerima kenyataan bahwa kematian dan kebangkitan-Nya merupakan satu-satunya jalan keluar bagi dosa manusia & keadilan Allah (21). Kenyataan ini mengagetkan murid-murid Yesus. Petrus adalah orang pertama yang secara spontan terlihat tidak setuju dengan ucapan guruNya(22), bagaimana seorang Mesias dan anak Allah dapat dibunuh?

– Bagi Yesus, pernyataan Petrus merupakan provokasi setan untuk memberontak kepada Allah (23). Yesus tidak mengecam Petrus, tapi mengingatkan bahwa pikiran yang tidak terarah pada kehendak Allah sangat menyesatkan. Karena itu, Yesus menantang mereka bahwa sangkal diri, kehilangan nyawa & pikul salib adalah harga mati yang tidak dapat ditawar (24, 26). Memikul salib sama artinya menapaki jalan penderitaan, berhina dan kematian. Tapi di balik itu, ada kemuliaan yang diperoleh bagi mereka yang mencapai garis akhir, yaitu hidup kekal (25, 27-28).

– Sangkal diri & pikul salib bukan suatu tindakan promosi atau afirmasi diri. Ini adalah pilihan satu-satunya yang diberikan Kristus kepada umat & gerejaNya. Di sini, ego diri harus ditaklukkan kepada otoritas Kristus. Hidup berjalan bersama Yesus tidak hanya menjalani hidup mati raga, tetapi juga menggapai hidup penuh kemuliaan dalam kerajaan-Nya. Apakah hidup kita telah sesuai dengan kriteria Kristus? Jika belum bertobatlah!
“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”(Matius 16:26).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *