– Yesus menjelaskan bahwa makanan yang masuk dari luar tidak akan mencemari hati seseorang. Sebaliknya, kenajisan sesungguhnya, terdapat di hati yang dikeluarkan melalui perkataan & tindakan jahat (14-23). Tuhan tahu kejahatan yang ada dalam hati seseorang, meski ditutupi dengan sikap atau perkataan baik.
– Seseorang bisa terlihat baik & benar dari luar, tetapi hatinya belum tentu mengasihi & diperkenan Allah. Tradisi dan adat istiadat memang tidak salah seluruhnya. Tetapi kebenaran TUHAN jauh melampaui tradisi dan adat istiadat manusia. Adat istiadat & tradisi seharusnya didasarkan pada Firman Allah.
– Allah ingin hati kita mendekat kepadaNya. Dengan demikian, hati kita akan terisi hal-hal yang mengutamakan Tuhan. Tuhan harus lebih dihormati dan ditaati melampaui semua orang dan aturan lahiriah. Utamakan Tuhan, taati perintah-Nya & jalin persekutuan yang erat dengan-Nya!
– Pada masa Yesus, bangsa Siro-Fenesia cukup terkenal. Dari sisi peradaban lain, seperti sastra & politik, mereka lebih maju daripada orang Yahudi. Namun, bangsa Yahudi sering melecehkan mereka karena dianggap bukan bangsa pilihan Allah. Seorang perempuan dari bangsa Yunani Siro-Fenesia datang kepada Yesus & memohonNya agar mengusir setan dari tubuh anaknya (26). Ibu itu adalah seorang dari bangsa lain yang maju pradabannya, namun tidak malu datang memohon belas kasihan Yesus & para sahabatNya yang adalah orang Yahudi. Ia tidak merasa direndahkan meski orang Yahudi merendahkannya. Sikap iman perempuan itu pantas kita teladani. Kerendahan hatinya membuat ia terus berjuang untuk kesembuhan anaknya. Iman & kerendahan hatinya membawanya melihat mukjizat Yesus.
– Ketika Yesus pergi menyingkir ke daerah Dekapolis (31). Tetap ada orang yang mengikuti-Nya & datang membawa orang sakit dengan harapan dapat disembuhkan. Ada seorang tuli dan juga yang menderita gagap dibawa datang untuk disembuhkan Yesus(32).
– Yesus memisahkannya dari orang banyak karena tidak ingin memamerkan kuasaNya. Yesus melarang pemberitaan tentang diri-Nya, tetapi mereka tetap melakukannya (36). Mereka sangat takjub karena Yesus melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka harapkan (37).
– Yesus tidak pernah tertarik untuk mencari popularitas bagi diri- Nya. Demikianlah seharusnya setiap pelayan Tuhan tidak mengejar keuntungan diri. Pelayanan itu sebaiknya bersifat personal karena dalam relasi tersebut ada perhatian & belas kasih. Di samping itu, pelayanan juga harus tepat sasaran. Seperti Yesus, bukan hanya iba kepada orang itu, tetapi IA memberikan yang terbaik, yaitu pendengaran dan kemampuan berbicara, bagi orang tersebut. Yesus membuat segala-galanya menjadi baik. Semua berjalan & berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan yang dikehendaki-Nya.
– Keyakinan sepenuh hati kepada kuasa Yesus akan menolong kita memahami segala kebaikan yang Dia lakukan bagi hidup manusia. Jangan merasa tak berpengharapan dulu ketika doa-doa kita belum terjawab. Percayalah total pada Yesus & bersyukurlah atas anugerah Tuhan setiap hari yang selalu cukup bagi kita!