Pembacaan Alkitab Tgl 10 Agustus 2019

Yohanes 7:25-52

– Orang Farisi & imam-imam kepala merasa terganggu ketika mulai ada orang-orang yang meragukan sikap mereka dan mempertanyakan ketidakmampuan mereka untuk menangkap Yesus. Mereka juga mempertanyakan keleluasaan Yesus mengajar di Bait Allah. Mereka semakin bingung & menarik kesimpulan bahwa para Farisi & imam kepala sebenarnya tahu bahwa Yesus adalah Kristus (26-27).

– Tanggapan orang banyak terhadap Yesus ditambah banyaknya orang yang percaya kepada Dia (31) menyebabkan orang Farisi & imam-imam 
kepala memerintahkan para penjaga Bait Allah menangkap Yesus (32). Mereka menganggap bahwa apa yang mereka pahami adalah yang paling benar sehingga tidak mau mendengar perkataan Yesus. Namun karena belum waktunya, tak seorang pun yang dapat menangkap bahkan menyentuh Yesus (30). Ini menunjukkan bahwa sekalipun para pemimpin agama berkuasa menangkap dan membunuh Yesus, tetapi 
Bapalah yang sesungguhnya berkuasa atas hidup Yesus.

– Yesus lalu menjelaskan keberadaan-Nya. Kembali muncul dua macam reaksi. Reaksi positif & reaksi negatif. Memang tidak mudah memberi penjelasan kepada orang yang mau tahu, tetapi tak mau mengerti.

– Sampai saat ini, asal-usul & ajaran Yesus masih memunculkan kebingungan, salah paham, ketidakpercayaan, pertentangan, bahkan penolakan. Tak perlu kecewa atau kecil hati terhadap orang-orang yang bersikap demikian. Jangan juga jadi tawar hati atau meragukan Tuhan kita ketika kita pun ditolak karena iman kita.

– Para pemimpin agama, yaitu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi merasa memiliki otoritas untuk menyatakan apakah suatu ajaran benar atau sesat, karena menganggap diri mereka lebih mengerti kitab suci & hukum Taurat. Akibatnya, pendapat yang berbeda dianggap sebagai kesalahan. Bahkan mereka tidak mau mendengar pandangan Nikodemus, salah seseorang dari mereka sendiri (52). Mereka tetap teguh berpendapat bahwa Yesus bukan nabi apalagi Mesias, sebab IA berasal dari Galilea.

– Para pemimpin agama juga menganggap rendah pendapat para penjaga Bait Allah (47-48)& orang banyak yang percaya kepada Yesus, menganggap mereka tidak tahu hukum Taurat, sehingga layak untuk dikutuk (49). Sementara itu, di kalangan umat juga timbul perbedaan pendapat, sehingga akhirnya melahirkan pertentangan.

– Orang yang tidak percaya Yesus berusaha menangkap Dia karena menganggap ajaran-Nya berbeda. Yang berbeda dianggap salah serta sesat, dan karena itu perlu disingkirkan. Sikap semacam itu adalah kesombongan dari pemimpin dan umat beragama.

– Sering karena merasa diri paling benar, orang tidak segan untuk melakukan berbagai cara guna menyingkirkan orang lain yang berbeda dari mereka. Terlebih dengan mengatasnamakan agama, segala tindakan yang sebenarnya bertentangan dengan kebenaran justru jadi dihalalkan.

– Merasa diri paling benar dan merasa diri berhak menentukan siapa yang benar berdasarkan paham yang dianut, dan merasa layak menghakimi orang yang memiliki pandangan berbeda, merupakan tanda-tanda kesombongan rohani. Kiranya Tuhan menjauhkan tanda-tanda demikian pada diri kita semua. Hendaknya semuanya bisa selalu hidup rukun & mengasihi di dalam Kristus, hidup meneladani Yesus & hidup sesuai kehendak Bapa yang di Sorga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *