Pembacaan Alkitab Tgl 9 Agustus 2019

Yohanes 7:1-24

– Hari Pondok Daun adalah hari berkumpulnya orang Yahudi di Bait Allah untuk mengucap syukur atas hasil panen. Sangat banyak orang yang akan hadir di sana. Saudara-saudara Yesus mndorong Dia mnggunakan kesempatan itu untuk menampakkan diri kepada dunia. Mereka berkata demikian bukan karena ingin memotivasi Yesus, sebab mereka sendiri tidak percaya kepada Dia (3-5). Mereka mungkin hanya menyindir.

– Yesus tidak mau pergi karena tahu bahwa IA harus melakukan segala sesuatu sesuai waktu yang Bapa tetapkan. IA tidak mau mendahului waktu yang Bapa tetapkan sebab ada pekerjaan yang Dia harus lakukan, yaitu memberi kesaksian tentang pekerjaan-pekerjaan dunia yang jahat. Karena itulah IA akan dibenci (7).

– Yesus bekerja bukan untuk mencari popularitas. Juga bukan untuk mengikuti kemauan banyak orang. Sebaliknya IA senantiasa bekerja menuruti kehendak Bapa. Demikianlah hendaknya kita harus meneladani Yesus!

– Walau kemudian IA jadi berangkat ke Yerusalem secara diam-diam, bukan untuk bermaksud mendapatkan pengakuan orang banyak seperti yang diungkapkan oleh saudara-saudaraNya (3-4). Namun untuk melaksanakan tanggung jawabNya sebagai laki-laki Yahudi. Juga bukan karena IA takut dibunuh, sebab selanjutnya Yesus mengajar di Bait Allah secara terbuka, & bahkan menjelaskan siapa diriNya kepada orang banyak. Ini adalah suatu contoh sikap yang berani dan bijaksana dalam menghadapi ancaman.

– Kiranya kita seperti Yesus, ketika menghadapi tantangan dan ancaman bukan dengan takut atau emosi & marah, melainkan dengan berani, tegas & bijaksana agar dapat tetap melaksanakan tugas yang dipercayakan Tuhan.

– Kita dapat melihat kekontrasan antara sikap orang-orang Yahudi dan Yesus dalam hari raya Pondok Daun. Dalam perayaan itu terlihat bahwa orang-orang Yahudi dapat digolongkan menjadi tiga kelompok.

– Kelompok yang melihat Yesus sebagai orang baik & yang melihat Yesus sebagai penyesat tidak berani bicara terbuka tentang Yesus, sebab mereka takut terhadap org Yahudi yang bermaksud membunuh Yesus (13). Orang-orang Yahudi yang bermaksud membunuh Yesus juga menutupi maksud mereka sekalipun telah diketahui orang banyak, bahkan oleh Yesus sendiri.

– Berbeda dengan Yesus, ketika orang banyak secara diam-diam membicarakan & ada juga yang bermaksud membunuh Dia, Yesus justru secara terbuka mengajar di Bait Allah(14) dan secara terbuka menyatakan asal ajaranNya (16-18). Walaupun keselamatan Nya terancam, Yesus tetap memilih untuk menyatakan kebenaran dengan cara benar.

– Dari ketiga pihak tadi, manakah yang merefleksikan hidup kita? Apakah kita seperti orang yang tahu kebenaran, tetapi pilih diam karena takut? Atau seperti orang Yahudi yang tidak mau mengakui kebenaran Yesus karena merasa diri paling benar? Atau seperti Yesus, yang berani menyatakan kebenaran dengan cara benar sekalipun terancam? Kiranya Tuhan menolong kita untuk mengambil sikap dan tindakan yang benar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *