Pembacaan Alkitab Tgl 8 Agustus 2019

Matius 18:12-35

– Dalam perumpamaan gembala yang baik, Yesus mengajarkan bahwa Allah peduli kepada kaum berdosa. IA tidak bersegera menjatuhkan hukuman kepada mereka yang berbuat dosa atau ingkar terhadapNya, melainkan berinisiatif untuk mencari & membawa mereka pulang kembali. Ini bukan berarti Dia membiarkan dosa, tetapi Allah merindukan umat-Nya bertobat dan kembali kepada-Nya. Pertobatan seorang yang berdosa membuat Allah sangat bersukacita.

– Sebagai penerima anugerah pengampunan dosa dari Allah, semestinya kita juga menyatakan kasih Allah kepada sesama. Alih-alih menolak dan menjauhi, kita harus menyatakan kasih dengan menegur, menasihati, dan membimbing saudara yang terpeleset ke dalam dosa supaya mereka kembali ke jalan Tuhan.

– Yesus juga mengajarkan konsep tentang komunitas agar para muridNya memahami tujuan Allah mengutus anak-Nya ke dalam dunia. Tidak lain adalah menyelamatkan manusia yang berdosa & tersesat(12). Bagi Allah, membimbing satu orang yang tersesat kepada jalan pertobatan merupakan sukacita surgawi (13). Sebab Allah menghendaki seluruh umat manusia dapat diselamatkan dalam Kristus(14). Jadi, sudah menjadi keharusan bagi setiap orang percaya memprioritaskan misi Kerajaan Allah daripada ego pribadi.

– Allah seumpama Raja & kita adalah hambaNya yang punya banyak sekali utang dosa. Oleh karena belas kasihan-Nya, kita diampuni & dibebaskan dari hukuman dosa (23-27).

– Allah mau kita meneladani kasihNya dengan memberikan pengampunan kepada mereka yang bersalah kepada kita. Allah akan murka apabila kita tidak mau melepaskan pengampunan untuk orang lain (28-34).

– Ingatlah bahwa besarnya pengampunan yang kita berikan kepada orang lain tidaklah lebih besar dari pengampunan yang telah diberikan Allah kepada kita. Melalui pertolongan Roh Kudus, marilah kita belajar untuk saling mengampuni.

– Pengampunan harus menjadi salah satu sifat yang ada dalam diri orang percaya. Sebab, mereka adalah pendosa yang mengalami pengampunan Allah. Jika Allah mau mengampuni segala pelanggaran manusia berdosa, maka sudah menjadi keharusan bagi orang percaya untuk mengampuni kesalahan sesamanya.

Sudahkah kita belajar mengampuni orang lain? Jika belum dan hal itu terasa sulit, maka berdoalah dan minta Allah memampukan kita!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *