Pembacaan Alkitab Tgl 11 Juli 2019

Markus 3

– Orang-orang Farisi pada zaman dahulu memiliki keadaan hati yang keras seperti batu sehingga mendukakan hati Yesus. Itu mengakibatkan mereka tidak lagi peka, baik terhadap kebenaran, terhadap orang lain bahkan terhdap diri sendiri. Dalam Alkitab tertulis seperti apa sikap mereka yang berulang kali dikatakan sebagai sebuah kemunafikan.

– Mereka merasa sebagai orang-orang yang paling rohani, paling suci,paling tahu segalanya, paling hebat, paling benar dan kesombongan ini membuat hati mereka mengeras. Mereka rajin menghakimi orang lain tetapi tidak pernah introspeksi terhadap diri sendiri. Kepekaan pun lenyap dari diri mereka.

– Hati orang Farisi ini bukan saja keras untuk menerima Yesus, tetapi juga keras terhadap kebutuhan orang-orang di sekitar mereka. Mereka lebih mementingkan tata cara, formalitas atau tradisi ketimbang mengasihi orang lain. Mereka mengecam pelayan Tuhan dan lebih tertarik untuk melindungi tradisi keagamaan ketimbang mematuhi Firman Tuhan. Mereka hanya mementingkan kesejahteraan diri sendiri ketimbang orang lain & juga lebih peduli akan pendapat orang ketimbang diperkenan Tuhan. Ada banyak orang percaya yang terperangkap dalam sikap yang sama seperti yang dilakukan orang-orang Farisi pada masa itu. Mereka cenderung merasa diri paling benar dan berhak untuk menghakimi orang lain & hanya berpusat pada kepentingan diri sendiri & tidak tertarik untuk memikirkan nasib orang lain.

– Jika kita biarkan hati kita membatu seperti ini, maka kita pun bisa menjadi mangsa dari kesalahan serupa sperti mereka. Kita terlalu asyik dalam melakukan & mengucapkan hal-hal yang kita anggap “benar” sehingga kita membiarkan kehangatan kasih Tuhan yang lembut dalam hati kita berubah menjadi dingin & keras. Kita kemudian menjadi tidak lagi peka, dan itu sesungguhnya sangatlah berbahaya. Hal ini mendukakan Yesus. Itu membuatNya kecewa(5).

– Apabila kita menginginkan pencurahan Roh Kudus dalam hidup kita dan melihat langsung manifestasiNya dalam gereja dimana kita bertumbuh, kita harus memeriksa kembali keadaan hati kita masing-masing. Jika masih ada bagian-bagian yang keras atau kedegilan dalam hati kita, bertobatlah dan lembutkan segera. Tanpa itu semua kita tidak akan bisa mencapai apa-apa & hanya akan mendukakan & mengecewakan Kristus. Bagaimana keadaan hati kita hari ini? Periksalah dengan baik sekarang juga dan jangan tunda lagi!

– Yesus menyadari bahwa untuk mewujudkan visi & menjalankan misi Allah tidak dapat dilakukan sendirian. IA membutuhkan rekan kerja yang akan menolongNya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki Allah Bapa. Karena itu, IA melakukan pemilihan dari orang-orang yang selama ini mengikutiNya untuk dijadikan muridNya.

– Yesus memanggil orang-orang yang dikehendakiNya (13). IA tidak membatasi pilihan pada kelompok tertentu saja. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama. Mereka yang dipanggil perlu merespons dengan datang kepadaNya. Ini menunjukkan keseriusan dalam menyambut panggilanNya.

– Setiap orang yang serius pasti menjawab panggilan Tuhan untuk melayani dan mendekatkan diri kepadaNya. Jangan sampai kita lengah dan lalai menuntaskan kewajiban yang diberikan Allah pada pundak kita. Marilah kita selalu bersyukur & ingatlah juga bahwa Allah telah memilih kita!

– Menjadi pribadi yang berbeda cara hidupnya dengan kebanyakan orang sesuai kebenaran Tuhan memang berat untuk dijalani. Ada banyak tantangan dan hambatan. Kadang kita bisa tidak disukai orang, bisa disalahpahami & dihakimi serta difitnah. Fitnah sungguh menyakitkan. Manusia normal pasti akan tersinggung, bahkan marah apabila dirinya difitnah. Yesus juga mengalami hal itu.

– Ketika Yesus berada di sebuah rumah, maka orang banyak berkumpul untuk memerhatikanNya. Yesus lalu mengatakan sesuatu yang tidak dapat diterima orang waktu itu. IA dianggap tidak waras oleh kaum keluargaNya sendiri (21). Yesus lalu difitnah kaum keluargaNya. Sangat sedih jika difitnah oleh keluarga sendiri. Mereka seharusnya yg lebih mengerti siapa Dia.

– Ahli Taurat yang telah menantikan kesalahan Yesus langsung mengecamNya kerasukan Beelzebul (22). Fitnah yang keji karena Yesus disebut kerasukan penghulu setan.

– Yesus membela fitnahan orang dengan penjelasan logis (23-27). Mana mungkin Ia menggunakan kekuatan jahat untuk menghadapi Si Jahat. Kuasa jahat harus bersatu untuk mengalahkan kebenaran. Yesus melakukan karyaNya dngan kekuatan Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran.

– Menghujat Roh Kudus berarti sengaja menutup-nutupi kebenaran. Orang-orang seperti ini dengan sendirinya tidak dapat diselamatkan (29). Ia tidak mau mencari kebenaran dan terus hidup dalam kejahatannya.

– Marilah kita berdoa agar dijauhkan dari dosa menghujat Roh Kudus. Kita membutuhkan Roh Kebenaran untuk hidup benar di hadapan Allah. Kiranya roh kita dibuat peka merasakan pimpinan Roh Kudus untuk memahami karya kasih Allah dalam Kristus sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran sesuai pimpinan & kehendakNya serta memuliakanNya selalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *