Pembacaan Alkitab Tgl 16 Juni 2019

Nehemiah 67

– Proses pengerjaan tembok-tembok Yerusalem bisa berjalan dengan baik karena ada kebersamaan & kesehatian umat Allah. Namun, tantangan dari luar harus dihadapi Nehemia dan bangsa Yahudi. Sanbalat, Tobia, dan sekutunya menjadi musuh utama orang Yahudi.

– Sejak awal mereka sudah merongrong Nehemia. Mereka berniat mencelakai Nehemia dengan cara mengundangnya ke wilayah mereka (6:1-19). Namun, Nehemia menolak undangan tersebut sampai 5x.

– Penolakkan tersebut membuat mereka semakin marah. Tudingan & provokasi terhadap Nehemia untuk melakukan kudeta terhadap raja Persia disiarkan oleh mereka, bahwa Nehemia berambisi menjadi raja.

– Tuduhan memberontak terhadap raja Persia tentu sangat menyakitkan. Sebab Nehemia sama sekali tidak pernah memikirkan hal itu. Yang dilakukan Nehemia hanyalah menyerahkan segala hal ke dalam tangan Tuhan.

– Kita dipanggil Allah untuk melakukan kasih & menebar kebaikan-Nya dalam dunia ini. Sekalipun ada kecurigaan & ketidaksenangan orang akan kebaikan kita, sepatutnya kita berdiam diri. Balaslah kejahatan dengan cinta kasih Allah. Selebihnya, kita serahkan kepada kedaulatan Tuhan. Biarlah kehendak Tuhan yang dinyatakan kepada mereka.

– Akhirnya tembok Yerusalem selesai dibangun. Tugas selanjutnya adalah mendata dan meneliti status orang-orang Yahudi yang pulang dari pembuangan. Tujuannya untuk mencatat silsilah mereka dan beserta keturunannya yang masih bertahan hidup (6-63). Sebab hal itu berkaitan dengan kelangsungan hidup bersama dalam tembok Yerusalem.

– Pengawasan & keamanan Yerusalem diserahkan Nehemia pada Hanani yang dikenal sebagai pribadi yg dapat dipercaya dan takut akan Allah.

– Penelitian lebih dalam tentang silsilah dilakukan, yaitu apakah mereka masuk dalam kategori imam. Mereka mesti menunggu proses uji kelayakan untuk jabatan imam.

– Selain itu, ada orang yang diangkat menjadi penunggu pintu gerbang dan para penyanyi. Untuk kehidupan para imam, penunggu pintu gerbang, dan penyanyi, ada sumbangan sukarela yang diberikan umat Allah sesuai dengan milik mereka.

– Perjalanan hidup manusia dalam dunia ini tidak berhenti pada satu titik saja. Setiap orang patut menggali segala potensi yang dimilikinya agar hidupnya memiliki arti.

– Dengan mendayagunakan potensinya, seseorang sedang membuka diri untuk anugerah dan kehendak Allah terwujud dalam hidupnya. Dengan demikian, ia memiliki banyak pengalaman positif yang dapat dibagikan kepada orang banyak.

– Karena itu, marilah kita terus-menerus berkarya dalam kehidupan kita di masa kini & di masa yang akan datang demi kemuliaan nama Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *