– Dalam pembacaan hari ini, kita melihat bahwa Allah mengajukan beberapa pertanyaan yang mengandung keluhan terhadap para imam. Mereka yang seharusnya menghormati kekudusan Allah, malah berlaku sebaliknya dan tidak takut kepadaNya. Para imam telah menghina nama Allah. Penghinaan itu dilakukan dengan membawa persembahan yang tidak layak, seperti roti yang cemar & hewan kurban yang cacat (7-8). Bahkan, seorang bupati pun tidak mau menerima persembahan itu.
– Oleh karena itu, Allah berkata lebih baik rumah Tuhan ditutup saja. Alasannya, sekalipun mereka datang beribadah dan mempersembahkan kurban, Allah tidak menyukainya (10). Bangsa-bangsa lain begitu menghormati Tuhan, tetapi Israel, umat pilihan Allah, justru meremehkan-Nya (11-13).
– Apakah saat ini Allah pun sedang mengeluhkan ritual ibadah kita? Sudahkah kita memeriksa diri dengan baik? Apakah kita sudah mengerjakan pelayanan dengan sebaik-baiknya? Sebagai seorang pelayan Tuhan, sudahkah kita mmpersiapkan pelayanan dengan baik? Sudahkah permainan musik kita baik? Apakah kita sudah menata ruang ibadah dan segala peralatannya dengan rapi? Ketika datang beribadah, sudahkah hati, pikiran & sikap tubuh kita sungguh terarah kepada-Nya?
– Mari kita memeriksa diri dan ibadah kita. Apakah pelayanan yang kita berikan sungguh berkenan di hadapan Tuhan? Sudahkah itu semua kita persiapkan dengan baik?
– Pelayanan para imam bagaikan sumber air yang membersihkan kotoran dan membawa kehidupan, tetapi jika sumber itu kotor maka justru menimbulkan penyakit bahkan kematian. Demikianlah kecaman dalam teks ini ditujukan kepada imam-imam yang gagal melaksanakan tugas mereka. Bagian ini mempertajam kecaman Allah terhadap para imam di pasal 1.
– Kecerobohan & sikap tidak hormat serta ucapan para imam yang salah menyebabkan ibadah yang dihasilkan tidak memuliakan Allah, sebaliknya ibadah itu menjadi najis & berkat mereka menjadi kutuk (2:2-3).
– Secara lahiriah, ibadah tetap berjalan rutin. Akan tetapi, semuanya itu tidak menghasilkan pengetahuan yang membuka wawasan & pengenalan rohani yang tepat akan Tuhan. Ibadah malah semakin menjauhkan orang dari hadirat & perkenanNya. Itu sebabnya, Tuhan akan menghukum keras para imam yang menghasilkan ibadah hampa ini (2-3,9).
– Pelaksanaan tugas imamat secara benar berarti menghormati Allah dan meneguhkan perjanjian-Nya dengan pihak umat. Ini adalah pengajaran yang harus imam berikan kepada umat (2:5-6).
– Kecaman terhadap para imam PL juga perlu disimak oleh semua orang Kristen yang dipanggil sebagai imam-2 PB. Seluruh hidup kita terlebih tindakan ibadah kita harus dilakukan sepenuh hati, karena dorongan tulus untuk memuliakan Allah.
– Dosa bukan hanya urusan pribadi, tetapi urusan segenap umat Tuhan sebab tiap dosa selalu mengandung akibat secara spiritual & komunal.
– Israel dikecam karena menduakan Allah dalam kehidupannya. Yehuda dikecam sebab mengkhianati Allah. Mereka menajiskan tempat kudus Allah dengan cara berselingkuh dengan dewa dewi asing (2:11).
– Dengan memberikan tempat bagi allah-allah lain dalam hidup dan ibadah umat, posisi sentral Allah digeser. Kekudusan Tuhan dan keunikan Israel sebagai umat pilihan Allah terkontaminasi dengan nilai-nilai “asing.” Israel tidak lagi memberikan kepercayaan yang utuh kepada Allah. Keindahan & daya tarik Allah yang agung mulai pudar krena hadirnya ilah dalam kehidupan mereka.
– Bentuk degradasi rohani ini terlihat juga dalam lembaga perkawinan. Ketika pria Israel tertarik kepada wanita nonIsrael, mereka menceraikan istri seimannya untuk menikahi wanita asing itu (14). Persekutuan sejati dalam keluarga umat Allah menjadi hancur. Tujuan pernikahan kudus menghasilkan keturunan ilahi menjadi rusak(15).
– Berhala-berhala rohani mengakibatkan perilaku seksual yang menghancurkan sendi-sendi pernikahan dan kekerabatan keluarga. Oleh karena kaitan dosa dengan wujud & akibatnya sangat luas, maka orang yang sudah dikuduskan oleh Kristus perlu secara pro aktif mempraktikkan kesucian dan kesetiaannya pada Allah di segala aspek kehidupannya.
– Camkanlah: Dosa hanyalah menghasilkan nikmat sesaat yang berujung pada hukuman & kebinasaan.
Jagalah kekudusan di segala aspek kehidupan kita selalu di dalam Tuhan!