Pembacaan Alkitab Tgl 23 Juni 2019

Maleakhi 34

– Di Perjanjian Lama, Allah memerintahkan Israel untuk mempercayaiNya dengan membagikan sebagian berkat yang dilimpahkanNya kepada para imam Lewi, yang kemudian berguna juga untuk menolong orang lain yang membutuhkan.

– Ketika mereka menolak, Maleakhi menegaskan bahwa mereka telah menipu Tuhan (3:8-9). Namun jika mereka rela memberi & menunjukkan keyakinan pada pemeliharaan dan perlindungan Allah, bangsa lain akan mengakui bahwa mereka adalah bangsa yang diberkati Allah (10-12).

– Saat kita mengelola keuangan, kegiatan, atau berkat-berkat yang dipercayakan Allah kepada kita, ingatlah bahwa apa yang kita berikan dapat menjadi ungkapan penghormatan kita kepada-Nya. Memberi dengan leluasa & sepenuh hati kepada Allah & sesama menunjukkan keyakinan kita pada pemeliharaan Bapa kita, Pemberi yang Maha Pemurah.

– Pada saat Allah memenuhi janjiNya (sesuai bagian dari pihak Superior), maka sepatutnya kita bersyukur atas kebaikan-Nya dengan memberi persembahan hidup bagi Dia. Mari kita murnikan motivasi kita dalam memberi persembahan persepuluhan: sebagai ucapan syukur atas kebaikan Allah, tanpa rasa terpaksa/terbeban. Juga bukan sebagai sarana untuk mendapatkan berkat.

– Dari rasa syukur dan sukacita yang tulus atas karya Kristus bagi kita, kita bisa memberi persembahan materi yang lebih dari sekadar sepersepuluh. Teruslah kita sadari kebaikan Allah dalam hidup kita.

– Alkitab menegaskan bahwa hari Tuhan itu pasti datang & tidak seorang pun mengetahui kapan saatnya tiba. Jadi, tidak perlu ada lagi keraguan tentang ini.

– Kedatangan hari Tuhan dilukiskan sebagai malapetaka besar bagi orang-orang gegabah dan fasik. Mereka akan menjadi seperti jerami yang terbakar habis (4:1). Bahkan, akar dan cabang mereka pun akan sirna tak berbekas, menjadi seperti abu yang diinjak-injak. Gambaran itulah yang ditunjukkan nas ini untuk melukiskan kesudahan orang-orang jahat.

-vNamun selain malapetaka, ada juga sukacita, yaitu pengharapan. Pada hari kedatangan-Nya, orang-orang yang takut Tuhan akan bersukacita karena semua penderitaan berakhir(4:2). Hari Tuhan itu menjadi momen yang menggembirakan. Itulah saat yang penuh kebahagiaan. Ketidakadilan yang terjadi selama ini akan digantikan dengan terang surya kebenaran.

– Ketidakberdayaan akan disegarkan dengan kekuatan baru, seperti sayap yang dipulihkan. Pengekangan paksa selama ini digantikan dengan kemerdekaan, laksana anak lembu lepas dari kandang. Ada janji “kebebasan” yang akan dinikmati orang-orang yang takut Tuhan ketika hari itu tiba.

– Kita tidak tahu kapan hari kedatangan Tuhan. Yesus sendiri pun menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu waktu kedatangan-Nya. Jadi, kita tidak perlu menghabiskan energi untuk menguak “misteri” hari kedatangan Tuhan, sebaiknya kita harus tetap berjaga-jaga dan siap sedia, mempersiapkan diri kita menyambut kedatangan-Nya dengan penuh kesungguhan, sehingga pada akhirnya bisa tetap dengan sukacita menyambut hari kedatangan-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *