Pembacaan Alkitab Tgl 25 Juni 2019

Yohanes 1

– Yohanes menegaskan kepada kita siapa Sang Firman yang juga adalah terang itu. Sang Firman terlibat di dalam penciptaan bersama Allah, & adalah Allah (1-3). Di dalam DIA ada 1 hidup, yang adalah terang manusia yang bercahaya di dalam kegelapan (4-5).

– Yohanes Pembaptis tampil untuk memberi kesaksian tentang Sang Firman yang adalah terang itu (6-8). Terang itu telah datang ke dalam dunia, tetapi ditolak dan tidak diterima. Namun setiap orang yang menerima-Nya, yaitu mereka yang percaya kepada-Nya, “diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah.” Semua yang dijelaskan kepada kita tentang Sang Firman (1-5) penting bagi kita, karena melalui Dialah kita bisa menjadi anak-anak Allah.

– Seperti yang kita rasakan sekarang, dunia ini dipenuhi dukacita dan kengerian, di mana manusia saling menyakiti dan disakiti, & kita tak dapat keluar dari lingkaran gelap ini. Namun kedatangan Sang Firman mengubah semuanya.

– Kita sebagai orang yang percaya telah beralih menjadi anak-anak Allah, & dengan demikian menjadi bagian dalam penaklukan kegelapan oleh Sang Firman yang adalah terang. Fakta ini mesti kita sambut dengan ucapan syukur.

– Pemberitaan Yohanes adalah berpusat pada Kristus. Kepada beberapa orang Lewi dan imam yang diutus orang Yahudi dari Yerusalem, Yohanes menegaskan bahwa dirinya bukan Mesias, Elia, ataupun sosok nabi eskatologis yang akan datang. Ia justru mengutip perkataan nabi Yesaya dan menyatakan diri sebagai orang yang menyerukan persiapan untuk kedatangan Tuhan Yesus. Tak hanya itu, Yohanes juga menyatakan posisinya di hadapan Dia yang disaksikannya itu, bahwa untuk “membuka tali kasutNya pun, dia tidak layak”(27).

– Walau Yohanes tampil di depan dan menjadi pusat perhatian, kesadarannya akan siapa yang paling tinggi tak pernah hilang. Dengan rendah hati dia mengaku bahwa semua yang ia lakukan tak lebih dari meratakan jalan untuk Yesus.

– Yohanes patut menjadi teladan kita semua sebagai anak-anak Allah, khususnya kita yang aktif di dalam pelayanan, bahwa bintang utama di dalam pelayanan bukanlah diri kita atau orang lain yang kita idolakan. Maka jangan biarkan diri kita menjadi sasaran perhatian orang, apalagi sampai membiarkan diri menikmati segala pujian yang muncul karena kerja pelayanan kita.

– Jangan pernah lupa bahwa Yesus Kristus adalah tujuan dan bintang utama dari segala pelayanan kita. Semua karya kita tak lebih dari kesaksian kita yang mengantarkan orang lain kepada Tuhan, Sang Firman yang adalah terang itu.

– Ketika Yesus memanggil murid-murid-Nya yang pertama, membuat kita mengerti beberapa hal, bahwa untuk menjadi murid Yesus bukanlah menjadi pengikut pemimpin “besar” yang sukses, tetapi adalah mengikuti orang yang tujuan hidupnya menjadi kurban, dan sebagai murid Yesus harus siap menderita bahkan sampai mati.

– Murid juga harus mengenali identitas gurunya. Yesus adalah seorang guru yang baik sehingga Andreas (40), Filipus (45) & Natanael (49) mengatakan bahwa mereka telah menemukan Mesias yang dinubuatkan PL.

– Yesus bukan hanya mengajar, namun IA juga mengajak murid-muridNya tinggal bersama-Nya untuk menyaksikan seluruh kehidupan-Nya (39). Dalam pemuridan, pengetahuan tentang iman penting, tetapi tanpa KETELADANAN berarti SIA-SIA.

– Yesus juga aktif mencari murid, mengamati & memperhatikan sebelum IA memilih(43-48).

– Pemuridan yang sukses akan terjadi jika ada pelipatgandaan. Pemuridan melatih orang memuridkan orang lain, bukan menjadikannya pengikut pasif. Yesus memuridkan Andreas, lalu Andreas membawa Simon, & Filipus membawa Natanael.

– Kita telah mnjadi murid Tuhan karena para pendahulu kita menerapkan prinsip pemuridan. Sekarang obor tugas pemuridan itu berada di tangan kita untuk disampaikan kepada penerus kita. Sudahkah kita menjadi murid Yesus yang juga memuridkan orang lain?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *