Pembacaan Alkitab Tgl 26 Juni 2019

Matius 1

– Injil Matius dibuka dengan daftar silsilah Yesus Kristus yang mencatat nama-nama para leluhur Yesus, mulai dari Abraham sampai Yusuf ayah-Nya.

– Matius dalam pembukaan injilnya memperkenalkan Yesus sebagai “anak Daud” dan “anak Abraham”*(1). Yesus diperkenalkan sebagai anak Daud untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja yang akan datang, sesuai dengan janji Allah kepada Daud. Dan sebagai “anak Abraham,” Yesus juga datang sebagai Pembawa Berkat bagi segala bangsa, sesuai dengan janji Allah kepada Abraham.

– Firman Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa Yesus Kristus adalah Sang Raja Pembawa Berkat. Pertanyaannya sekarang, sudahkah Yesus menjadi Raja atas hidup kita? Dan sudahkah kita memperkenalkan Dia kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya sehingga mereka juga menerima berkat seperti kita?

– Matius mengutip nubuat Nabi Yesaya tentang seorang anak yang akan dinamakan Imanuel, yang berarti “Allah menyertai kita”.* Ini menyatakan bahwa penggenapan utama dari nubuat tersebut adalah Yesus, Pribadi yang dilahirkan oleh kuasa Roh Kudus untuk menjadi Allah yang menyertai kita. Kebenaran itu begitu penting sehingga Matius memulai catatan Injilnya dengan pernyataan itu, lalu menutupnya dengan perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (28:20).

– Kristus selalu menyertai orang percaya melalui Roh-Nya yang hidup di dalam mereka. Ketika gelisah, kuatir atau takut, kita dapat memegang teguh janji-Nya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita dan akan memberikan damai sejahtera-Nya.

– Ketika sedang sukacita maupun dukacita, selalu bersyukurlah kepada-Nya atas semua karya-Nya yang indah dalam hidup kita; karena Yesus adalah Imanuel—Allah menyertai kita.

– Adalah keputusan yang jarang dan mungkin belum pernah diambil oleh seorang pria: mengetahui tunangannya hamil bukan karena perbuatannya dan tetap mempertahankan hubungan tersebut. Yusuf berani mengambil keputusan itu & bersedia menanggung segala risiko yang pasti tidak mudah.

– Jika menuruti keinginan hatinya, Yusuf bisa saja pergi meninggalkan Maria, tunangannya yang sedang mengandung bukan karena berhubungan dengannya. Ia bisa punya banyak alasan untuk menceraikan Maria; orang lain juga tak akan menyalahkan keputusannya. Tetapi, ia tidak melakukannya & tidak mengambil pilihan itu.

– Yusuf memilih untuk menaati perintah Allah, agar memperistri Maria selamanya. Ia percaya akan kata-kata malaikat Tuhan dalam mimpinya malam itu.

– Dalam hidup ini, tak jarang kita mengalami perkara yang tidak kita inginkan atau tidak pernah terlintas dalam pikiran kita. Bisa jadi kita harus ikut menanggung konsekuensi tindakan orang lain. Masih maukah kita mendengarkan dan menaati Tuhan untuk tetap tinggal dan menyelesaikan perkara tersebut sekalipun harus menghadapi risiko yang berat?

– Bukan sebuah pilihan yang menyenangkan dan mudah jika kita tidak mengerti rencana indah di balik perkara tersebut. Kita hanya bisa menyelesaikan dan melewati perkara itu dengan bersandar & percaya sepenuhnya akan rencana indah-Nya.

– Tetap taat, bersandar & percayalah hanya kepada Tuhan! Di dalam segala keadaan dan di manapun kita berada; Jangan kuatir & takut karena Tuhan Yesus akan selalu beserta kita!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *