– Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah 3 rekan Daniel. Bersama dengan Daniel, mereka diserahi posisi puncak dalam pemerintahan di wilayah Babel. Suatu hari mereka menghadapi tantangan untuk mematuhi perintah Raja Nebukadnezar menyembah sebuah patung emas yang dibuatnya. Semua orang harus menyembahnya, bila ada yang tidak mematuhi perintah itu, ia akan dibakar dalam dapur perapian.
– Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadapi dilema: apakah mereka akan mematuhi perintah raja, mempertahankan hidup mereka, berkat-berkat & keluarga mereka, kedudukan mereka, atau hanya menaati FirmanNya untuk tidak menyembah patung (8-12).
– Tapi dengan penuh iman & ketaatan, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memutuskan bahwa mereka tidak akan menyembah patung itu. Mereka mematuhi Allah tanpa syarat, bahkan seandainya pun Allah tidak melepaskan, mereka tetap tidak mau memuja patung yang didirikan raja.
– Jawaban mereka membuat raja semakin marah & dapur perapian pun dibuat menjadi semakin panas 7x lipat. Sadrakh, Mesakh & Abednego dilemparkan ke dalamnya. Namun, apa yang terjadi sangatlah mengherankan raja dan para penasihatnya, bukannya hangus terbakar, mereka justru berjalan-jalan dengan bebas di dalam dapur perapian, bersama seseorang yang lain yang “rupanya seperti anak dewa” (25)! Dengan segera, raja memerintahkan untuk mengeluarkan mereka.
– Ancaman Nebukadnezar tidak membuat nyali Sadrakh, Mesakh, dan Abednego ciut. Malahan ancaman itu mendorong mereka menyatakan imannya bahwa Allah sanggup melepaskan mereka dari perapian yang menyala-nyala (17). Tapi, seandainya Allah tidak menolong mereka dari maut, mereka tetap memilih tidak akan menyembah allah buatan manusia (18). Hanya satu Allah yang boleh mereka sembah! Tak boleh yang lain!
– Kita pun harus menaati Allah tanpa syarat, karena kita telah memutuskan untuk menundukkan diri kita sepenuhnya kepada Dia. Penyerahan diri total tanpa syaratlah yang harus menjadi sumber ketaatan kita.
– Tindakan iman dan keberanian Sadrakh, Mesakh, & Abednego dapat dijadikan teladan bagi kita. Beriman kepada Allah berarti memasrahkan smua persoalan kepada-Nya secara total tanpa kehilangan arah dan tujuan hidup kita.