Pembacaan Alkitab Tgl 26 Mei 2019

Daniel 45

– Dari kisah raja Nebukadnezar hari ini kita belajar bahwa akibat kesombongan jelas akan sangat merugikan diri sendiri. Nebukadnezar adalah salah satu raja hebat yang pernah menjajah segala suku bangsa yang berdiam di seluruh bumi. Hal ini dibuktikan dari mimpinya yang mengibaratkan Nebukadnezar seperti sebatang pohon yang sangat tinggi, besar dan kuat, sehingga semua binatang bernaung padanya.

– 12 bulan sebelum Tuhan merendahkan Nebukadnezar, Tuhan sudah memperingatkan raja agar jangan sombong, namun Nebukadnezar tak mau peduli sehingga mimpi itu menjadi kenyataan dan selama 7 tahun Nebukadnezar harus hidup seperti binatang.

– Banyak dari kita merasa sudah mengenal Allah dengan aktif di dalam kegiatan gereja dan pelayanan. Namun apakah benar pengenalan kita akan Dia sungguh-sungguh murni atau hanya lapisan luarnya saja?

– Sombong pada akhirnya akan membawa kesusahan untuk diri sendiri karena kita tidak menghargai otoritas Tuhan yang telah membuat kita berhasil. Sehebat atau setinggi apapun segala sesuatu yang berhasil kita raih sampai saat ini, mari tetap menjadi anak Tuhan yang rendah hati dan selalu sadar bahwa semua yang kita miliki hanyalah anugerah Tuhan semata. Jaga hati, sikap, ucapan maupun tindakan kita, supaya kita tidak jatuh dalam dosa kesombongan.

– Anak raja Nebukadnezar, Raja Belsyazar rupanya juga tidak belajar dari sejarah. Ia lupa bahwa ayahnya pernah dihukum Tuhan karena berlaku sombong di hadapan Allah yang Mahakuasa sehingga harus hidup seperti hewan.

-vBelsyazar mengulanginya dengan melakukan kesalahan yang sama. Kekuasaan membuatnya tidak takut pada siapa pun, bahkan pada Allah Israel yang ia kenal melalui riwayat hidup ayahnya. Ia bahkan berani melecehkan hadirat-Nya. Tuhan lalu menghukumnya, kerajaannya terpecah menjadi dua, & maut menjemputnya.

– Sungguh mengerikan akibat yang harus diderita karena kesombongan. Kita perlu belajar dari riwayat hidup tokoh Alkitab, baik keteladanan maupun kesalahan yang mereka lakukan. Untuk itu, semestinya kita bukan sekadar membaca Alkitab, tetapi juga menyimak keteladanan apa yang kita pelajari dari tiap tokoh dan peringatan apa pula yg perlu kita camkan baik-baik.

– Kiranya kita tidak terjatuh ke dalam kesalahan yang sama. – – – Biarlah hidup kita terus diasah sehingga semakin sepadan dengan kebenaran Allah. Pengakuan atas kemahakuasaan Allah akan membuat orang menundukkan diri di hadapan Dia.

– Adakah kesombongan dalam diri kita? Kita perlu berhati-hati menjawab pertanyaan ini, karena pada saat kita menyatakan bahwa kita tidak sombong, justru disitulah letak kesombongan kita. Sebab itu kita perlu waspada karena sesungguhnya benih kesombongan itu ada dalam diri tiap orang. Maka yang perlu kita lakukan adalah sadar bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia & kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *