– Para murid Yesus baru saja menerima pelajaran keras, yaitu mengakui Yesus sebagai Mesias berarti siap menerima konsekuensi menderita demi Dia. Maka para murid memerlukan penguatan. Peristiwa Yesus dimuliakan bukan hanya penting untuk meneguhkan misi-Nya, tetapi juga untuk membuka mata rohani murid-murid bahwa Dia memang Mesias yang dipilih Allah. Pemuliaan Yesus di gunung menjadi bayang-bayang pemuliaan orang-orang yang percaya dalam Kristus.
– Pemuliaan yang Yesus alami bukan perubahan bentuk wajah atau tubuh. Kemuliaan yang muncul berasal dalam diri Yesus yang terpancar keluar melingkupi seluruh tubuh-Nya. Saat transfigurasi berlangsung, Musa dan Elia muncul di hadapan Yesus (3-4). Kehadiran kedua figur penting dalam sejarah bangsa Israel ini menandakan Yesus adalah penggenapan seluruh hukum Taurat & nubuatan para nabi (10-12). Saat itu, Musa dan Elia terlihat sedang berbicara dengan Yesus mengenai misi pembebasan Allah bagi manusia berdosa. Di tengah pembicaraan mereka, Allah untuk kedua kalinya mengkonfirmasi identitas Yesus sebagai anak Allah dengan disaksikan oleh ketiga murid-Nya (5-8).
– Penegasan Allah atas Yesus adalah untuk meniadakan keraguan & kegelisahan para murid tentang penderitaan dan kematian Yesus. Juga membuktikan kepada murid-murid-Nya bahwa kemesiasan dan keilahian Yesus benar adanya.
– Pemuliaan Yesus di kayu Salib merupakan awal dari pemuliaan sesungguhnya saat IA datang kedua kalinya nanti. Dalam proses penantian tersebut, orang-orang percaya mengambil bagian dalam keserupaan dengan Kristus sebagai perubahan rupa yang merefleksikan akan kemuliaan-Nya.
– Yesus adalah Mesias yang menyelamatkan manusia berdosa. Karya-Nya sangat dihargai oleh Allah Bapa & sempurna menyelamatkan manusia berdosa. Oleh karena itu, Dia pantas menerima kemuliaan sebagai Allah. Mari beri kemuliaan dan hormat hanya kepada Yesus! Mengucap syukurlah kepada Allah sebab kita akan turut dimuliakan bersama Kristus kelak! Maranatha! Soli deo Gloria!