Pembacaan Alkitab Tgl 3 Juni 2019

Mazmur 137

– Umat Israel sangat menderita saat berada dalam pembuangan di Babel, mereka hanya bisa menangis dengan hati remuk redam penuh kepedihan saat mereka jauh dari Yerusalem, kota suci & bait Allah yang mereka yakini sebagai tanda penyertaan Tuhan yang sudah dihancurkan musuh. Hati bertambah sakit ketika musuh mengejek mereka dengan menyuruh menyanyikan lagu-lagu sukacita mengenai Sion.

– Dalam penderitaan & kepurukan mereka berdoa kepada Tuhan. Mazmur ini merekam sebuah doa yang tak kalah mengerikan dari umpatan musuh. Bangsa Israel memanjatkan permohonan yang begitu keji, tak ubahnya suatu kutukan, bagi penindas mereka.

– Mungkin kita bisa maklum, karena mereka telah menerima perlakuan yang buruk dan merendahkan dari bangsa Babel. Yerusalem yang sebagai simbol iman dan harga diri mereka, dihancurkan dan dijadikan bahan olok-olok. Tak heran jika hati mereka mendidih oleh amarah dan dendam.

– Di sini kita melihat, Tuhan ingin memberi ruang bagi kejujuran. Umat-Nya leluasa meluapkan emosi mereka, sepahit apa pun, di hadapanNya. Namun, kejujuran itu sekaligus ingin memperlihatkan dan menyingkapkan kondisi hati mereka: bahwa mereka tak kalah keji dari seteru mereka.

– Hanya saat mereka mau mengakui keberdosaan mereka dan menerima cara Allah dalam mendisiplin mereka, barulah mazmur keluhan ini bisa bernada lebih positif, nada pengharapan. Pengharapan bahwa Yerusalem satu hari kelak akan kembali menjadi tempat beribadah kepada Tuhan 
(5-6). Pengharapan bahwa Allah yang adil yang akan membalaskan kejahatan musuh dengan setimpal (7-8).

– Dalam terang kasih Kristus, memang tidak mudah untuk memahami bagaimana pemazmur mewakili umat yang sedang menderita bisa
meminta pembalasan kejam terhadap para musuh. Namun satu hal yang pasti, bahwa di dalam Kristus semua penghukuman atas dosa sudah ditimpakan ke atas Yesus.

– Kita tidak perlu berdoa seperti pemazmur untuk pembalasan. Sebaliknya kita bisa berdoa memohonkan belas kasih Allah, yang sedang kita alami dalam wujud pendisiplinan rohani, bagi para musuh. Mereka pun membutuhkan kasihNya agar dapat diselamatkan!

– Jika kita merasa geram & hendak membalas dendam kepada lawan, ingatlah bahwa Tuhan yang akan mendatangkan keadilan & membalas orang-orang seturut dengan perbuatan mereka.

– KEBENARAN SELALU MENANG! PEMBALASAN DENDAM TIDAK AKAN PERNAH MENYELESAIKAN PERSOALAN, HANYA AKAN MEMPERCEPAT PUTARAN RODA KEBENCIAN.

– Pandanglah kepada salib YESUS untuk mendapat kedamaian & pengampunan sehingga kita juga dapat mengampuni orang lain!
– KENAKANLAH KASIH & KEBENARAN FIRMAN TUHAN DI ATAS SEGALANYA!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *