– Menghidangkan anggur merupakan suatu kewajiban di pesta perkawinan orang Yahudi. Bagi mereka, anggur melambangkan dan membangkitkan rasa sukacita. Masalah krisis anggur di suatu pesta pasti menimbulkan rasa malu, artinya hidangan mereka tidak lengkap. Jika sampai kehabisan anggur, maka sukacita bisa hilang dalam suasana pesta.
– Pada saat krisis anggur di pesta perkawinan di Kana, Yesus hadir & menolong. IA membuat mujizat air menjadi anggur.
– Krisis bisa selalu mewarnai kehidupan manusia. Tetapi mari kita fokus bukan pada krisis hidup kita, tetapi pada Kristus yang selalu hadir dalam segala situasi, termasuk dalam krisis. Marilah kita fokus hanya pada Kristus, yang sanggup menolong dan memberikan berkat dalam hidup. Ketika kita fokus menghitung berkat, bukan menghitung masalah atau krisisnya, kita akan kagum oleh keajaiban kasih Allah.
– Mujizat pada pesta perkawinan di Kana adalah mukjizat pertama yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus. Ini juga menyatakan kepada kita bahwa sebuah perkawinan atau pembentukan rumah tangga itu diperhatikan oleh Tuhan. IA akan menyertai setiap rumah tangga dan mencukupkannya.
– Maka yang terbaik, selalu serahkan setiap masalah yang ada kepada Tuhan Yesus yang sanggup menolong menyelesaikan apapun. Hitunglah karya & berkat Tuhan dalam keluarga kita daripada menghitung masalah dalam keluarga kita.
– Setelah perkawinan di Kana, Yesus menuju ke Kapernaum & kemudian melanjutkan perjalananNya ke Yerusalem untuk turut merayakan Paskah. Tapi begitu sampai di Bait Allah, Tuhan Yesus malah menjadi marah & membuat cambuk dari tali lalu mengusir para pedagang yang dilihatNya sedang berdagang di Bait Suci(15). Yesus sangat marah sekali terhadap para pedagang & penukar uang yang ada di Bait Suci karena mereka telah mncemarkan Bait Suci & menjadikannya tempat untuk mendatangkan keuntungan pribadi.
– Banyak orang yang datang ke Bait Suci, tapi bukan untuk beribadah. Yesus marah karena IA mengetahui bahwa orang-orang itu ada di Bait Suci, tapi hati mereka tidak mengarah pada Allah, melainkan pada kepentingan sendiri.
– Sampai sekarang pun, Tuhan masih melakukan hal yang sama: Yesus menyucikan Bait Allah! Bait Allah yang ada pada diri semua orang yang percaya kepada-Nya. Sampai hari ini, Tuhan masih senantiasa menyucikan & menguduskan kehidupan kita hari lepas hari. Segala hal yang tidak baik dibersihkan dari pikiran, juga perkataan atau perbuatan jahat yang ada dalam diri kita. Terkadang Tuhan menggunakan cara yang keras pula untuk membersihkannya, agar kita semua menjadi layak di hadapan Tuhan.
– Marilah kita introspeksi diri kita masing- masing. Adakah kita beribadah untuk suatu tujuan lain? Adakah hal-hal yang kita anggap lebih penting daripada beribadah dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan? Marilah kita datang ke hadirat Tuhan & menyembah serta memuliakan-Nya dengan tulus & sepenuh hati kita.