Pembacaan Alkitab Tgl 15 Agustus 2019

Lukas 10:1-20

– Ketika Tuhan Yesus hendak mengutus ke-70 muridNya yang lain untuk memberitakan Injil, peringatan tentang akan adanya masalah, ujian dan tantangan sudah disampaikan bahwa mereka diutus seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

– Artinya tugas pelayanan & memberitakan Injil di tengah-tengah dunia ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena akan ada banyak sekali tekanan, penolakan, penderitaan, fitnah & bahkan aniaya yang timbul dari dalam maupun dari luar, termasuk orang-orang yang disebut dekat dengan kita.

– Kita harus siap dengan segala resikonya karena kita berada dalam ancaman & bahaya yang sewaktu-waktu bisa datang. Selain singa atau beruang, serigala adalah salah satu jenis binatang buas yang bisa mengancam keselamatan anak domba. Serigala adalah gambaran tipu muslihat Iblis yang sewaktu-waktu bisa mengancam, menerkam, menyeret & menghancurkan hidup orang percaya.

– Untuk menghadapi setiap tantangan di dalam pelayanan, para murid harus bergantung penuh kepada Tuhan yang mengutus karena medan yang dihadapi mereka ibarat gerombolan serigala, sementara mereka hanyalah anak domba (3).

– Bergantung penuh pada Tuhan diwujudkan dengan tidak memperlengkapi diri dengan hal-hal kebutuhan pribadi, ataupun mencari dukungan dari pihak lain (4) melainkan perbekalan dari Tuhan sendiri.

– Perintah memberikan salam ketika memasuki sebuah rumah merupakan suatu keharusan bagi setiap utusan (5-7). Pemberian salam, “damai sejahtera bagi rumah ini” merupakan langkah awal untuk menawarkan damai sejahtera yang ada pada Yesus Kristus, juga jalan untuk memberitakan Injil perdamaian. Akan tetapi Tuhan memberikan peringatan bahwa tidak semua salam mereka akan ditanggapi secara positif, ada keluarga-keluarga yang membuka pintu rumahnya bagi mereka, tetapi ada pula yang akan menolak mereka, sehingga mereka pun harus merespons sepadan.

– Ada berkat bagi orang yqng menerima pemberitaan mereka (8-9). Sebaliknya ada kutuk yang ditandai dengan pengebasan debu kaki, yang sekaligus merupakan bukti bahwa para utusan pernah singgah ke kota tersebut bagi yang menolak (10-12). Ayat 13-15 menunjukkan seperti inilah akibat yang diterima oleh kota-kota (orang-2) yang menolak anugerah Allah.

– Prinsip yang sama juga berlaku bagi kita murid-murid masa kini. Tunaikan tugas pelayanan maupun pemberitaan kabar baik dengan SETIA. Bergantung hanya pada Tuhan dan lihatlah bagaimana Roh Kudus bekerja melalui kita untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Allah.

– Tuhan bukan memanggil orang-orang yang mampu, tetapi IA akan memampukan orang-orang yang Dia pilih & panggil. Jangan kecil hati! Tuhan akan memampukan dan menguatkan kita! Kita hanya perlu merespons pengutusan itu & tugas pelayanan kita dengan kesungguhan hati.
– Para murid diingatkan untuk tidak membanggakan keberhasilan mereka, melainkan memuliakan Allah yang sudah memilih mereka sebagai milikNya (20), & yang sekaligus memperlengkapi mereka untuk pelayanan tersebut (19).

– Yesus mengingatkan para murid bahwa keberhasilan mereka merupakan anugerah. Tidak semua orang percaya mendapatkan kesempatan dan kehormatan untuk menjadi murid Kristus. Bersukacitalah karena Tuhan telah memilih kita untuk melayani Dia. Itu suatu anugerah. Anugerah harus direspons dengan syukur(23) & bukan merasa diri hebat.

– Keberhasilan kita dalam pelayanan harus direspons dengan mengembalikan segala kemuliaan kepada Dia, yang satu-satunya layak menerima hormat dan kemuliaan! Maka, saat kesulitan dan rintangan menghadang langkah pelayanan kita, kita tidak surut & kecewa, sebaliknya belajar bersandar kepadaNya & tekun menantikan Dia menyatakan kuasa-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *