– Tuhan Yesus mengajar para muridNya untuk mempertimbangkan dua makhluk ciptaan Tuhan. Burung gagak yang oleh bangsa Yahudi dianggap najis atau haram, tidak punya hikmat untuk membuat dan menyimpan makanan seperti manusia, tetapi Tuhan memberi mereka makan (24). Bunga bakung yang termasuk golongan bunga liar, yang tak punya kreativitas menenun bahan pakaian seperti manusia, tetapi Tuhan menghiasinya dengan keindahan yang lebih dari pakaian Raja Salomo (27). Betapa Tuhan memperhatikan segala ciptaan-Nya, bahkan yang lemah dan luput dari pengamatan manusia.
– Jika para murid masih meragukan pemeliharaan Tuhan yang demikian detail, tepatlah jika Yesus menyebut mereka sebagai orang yang kurang percaya! (28).
– Kekhawatiran bisa menghantui ketika kebutuhan sudah beralih fungsi untuk memenuhi kehendak & kepuasan diri. Kita menetapkan standar sendiri dan gelisah ketika Tuhan tidak memenuhinya. Hidup tidak lagi dijalani untuk Tuhan yang menciptakan kita dan bergantung pada pemeliharaan-Nya, tetapi untuk hasrat diri dan cara yang kita ingini. Adakah hal tersebut yang menyebabkan kekhawatiran kita hari ini? KEKHAWATIRAN AKAN BERGANTI KELEGAAN KETIKA FOKUS PADA DIRI DIALIHKAN PADA TUHAN!
– Seringkali sadar atau tidak, kita hidup dengan penuh kekuatiran, seakan-akan Bapa yang di surga tidak tahu apa yang kita perlukan. Lalu segala cara kita tempuh. Entah itu caranya etis atau tidak, kita terabas saja. Kita tak lagi berpikir panjang apakah pekerjaan yang kita lakukan itu menunjukkan kasih kepada Tuhan dan sesama atau tidak. Yang kita pikirkan hanyalah apakah itu menguntungkan kita atau tidak. Benarkah itu yang Tuhan mau kita lakukan?
– Tuhan tahu setiap kesulitan dan kekuatiran kita akan hidup. Dia bahkan sudah menjamin bahwa kita ada di dalam pemeliharaan-Nya. Betapa kita perlu terus belajar bersandar kepada-Nya. Belajar untuk tidak kuatir & tidak takut. Senantiasa bersyukur & hidup penuh damai mengetahui bahwa Bapa yang di surga tahu apa yang kita perlukan. Tanpa perlu kuatir & takut, kita dapat bekerja dengan jujur, menunjukkan kasih dan kemurahan kepada sesama, hidup dengan penuh rasa syukur & rasa cukup, karena kita tahu inilah cara hidup yang memperkenankan hati Sang Raja yang telah menebus dan menjamin hidup kita.