– Yesus memberi perumpamaan tentang sang tukang kebun yang meminta kepada tuannya waktu tambahan satu tahun untuk sebatang pohon ara agar dapat berbuah. Dalam konteksnya (1-5), perumpamaan itu menyiratkan bahwa bangsa Israel tidak lagi hidup sesuai kehendak Allah & Dia berhak menghakimi mereka.
– Namun, Allah itu sabar dan telah memberikan tambahan waktu bagi mereka untuk kembali kepada-Nya, diampuni & berbuah. Allah ingin semua orang bertumbuh dan Dia telah memberikan tambahan waktu agar mereka dapat benar-benar bertumbuh.
– Yesus menegaskan bahwa orang yang mengeraskan hati untuk tidak bertobat akan mengalami kematian yang mengerikan (3-5).
– KesabaranNya menjadi kabar baik bagi kita semua. Tidak seorang pun layak di hadapan Tuhan. Kita semua sama-sama orang berdosa yang pantasnya mati masuk neraka. Namun, ibarat pohon ara, kita mendapatkan anugerah & kesempatan untuk menghasilkan buah.
– Hal itu dimulai dengan bertobat & menghasilkan buah pertobatan. Sudahkah kita bertobat & menghasilkan buah pertobatan? Ingatlah, jangan sampai hukuman Allah setimpal menimpa kita!
– Ketika Yesus melihat seorang perempuan yang telah 18 tahun menderita sakit sampai punggungnya bungkuk & tidak dapat berdiri tegak kembali, Yesus langsung iba & berinisiatif menyembuhkan. Yesus tidak peduli kalau hari itu adalah hari Sabat: hari di mana orang tidak boleh bekerja. IA juga tidak peduli ketika dikecam oleh kepala rumah ibadat.
– Yesus tidak menunda-nunda lagi untuk berbuat baik. IA selalu hidup di dalam kasih. IA lebih memilih kasih & keselamatan sesamanya dibanding aturan-aturan kaku apalagi nama baik & pujian di depan orang-orang. Teladanilah Yesus!
– Yesus menyatakan bahwa Kerajaan Allah berbeda jauh dengan kerajaan dunia. Bila kerajaan dunia hadir dengan tatanan yang mentereng dan cara-caranya yang bombastis, tidak demikian halnya dengan Kerajaan Allah. Yesus memakai dua perumpamaan untuk menjelaskan Kerajaan Allah: biji sesawi dan ragi.
– Dari bentuknya, keduanya sama-sama terlihat remeh dan tiada berarti. Biji sesawi teramat kecil bentuknya dan ragi biasa dipakai dalam jumlah sedikit. Kecil dan sedikit demikianlah adanya mereka.
– Namun, ketika biji sesawi yang kecil ditanam & bertumbuh ia akan menjadi sebuah pohon yang tingginya bisa mencapai 3 meter di mana carang-carangnya menjadi sarang burung. Benar-benar luar biasa!
– Begitu pula, di kala ragi yang sedikit mulai dicampur & diaduk dengan tepung yang berjumlah banyak maka akan menghasilkan adonan roti yang mengembang. Dan sekali lagi, ini benar-benar hasil yang luar biasa!
– Keduanya merupakan perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan bagaimana Kerajaan Allah atau Injil diberitakan. Meskipun Injil tersebut kelihatannya tiada guna, tetapi dapat menyelamatkan & mengubah hidup manusia.
– Dengan 2 perumpamaan ini, Yesus menyimpulkan pelayanan-Nya. Yang Tuhan Yesus lakukan dan ajarkan, yaitu penegakan Kerajaan Allah berupa anugerah keselamatan, penyembuhan & pengusiran roh jahat sepertinya tidak signifikan, apalagi lebih banyak dibayang-bayangi dengan penolakan. Namun dampaknya akan luar biasa karena itu adalah pekerjaan Allah.
– Pekerjaan Allah yang bagaimana, yang kita lakukan sekarang ini? Pernahkah kita merasa tawar hati karena tidak dihargai orang atau bila kita melihat bahwa pertumbuhan pelayanan itu terlalu lambat? Ingatlah bahwa Allah yang menilai & menumbuhkan. Hasilnya pasti berlipat ganda oleh kedaulatanNya!