Pembacaan Alkitab Tgl 20 Agustus 2019

Lukas 13:22-35

– Orang Israel mengira bahwa fakta mereka sebagai keturunan Abraham merupakan jaminan untuk memperoleh free pass guna masuk ke dalam Kerajaan Surga. Yesus menyanggah pendapat itu melalui perumpamaan tentang pintu yang sempit. Dalam perumpamaan ini, seorang Tuan Rumah sedang mengadakan perjamuan. Namun tidak mudah untuk masuk ke dalam rumah karena hanya ada satu pintu sempit, sementara banyak orang yang akan masuk (29). Itu sebabnya tiap orang harus berjuang keras untuk masuk. Tidak ada seorang pun yang mendapatkan free-pass. Bukan hanya itu masalahnya. Pintu akan segera ditutup & perjamuan akan segera dimulai.

– Itu berarti tertutupnya kesempatan untuk masuk, siapapun dia dan bagaimanapun usahanya untuk masuk! Juga meskipun mereka berupaya mengetok pintu & mengaku pernah bersama-sama dengan Si Tuan Rumah (25-27). Itu sebabnya tiap orang harus bertindak cepat!

– Perumpamaan ini adalah pesan yang Yesus ingin sampaikan pada para pendengar-Nya: waktu untuk bertobat & menerima Yesus sungguh singkat! Tuhan Yesus menyatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga bukanlah suatu hal yang mudah, butuh suatu perjuangan!

– Ada saja orang Kristen yang beranggapan bahwa setelah ia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dan menerima anugerah keselamatan, ia bisa hidup dengan bebas merdeka. Akibatnya banyak yang menyalahgunakan kebebasan atas anugerah keselamatan yang telah diterima itu dengan hidup semaunya sendiri, toh nanti pasti selamat (pikirnya). Ingat, hidup kekristenan kita menjadi sia-sia bila tidak ada usaha untuk mengisi keselamatan yang telah diberikan Tuhan selama hidup di dunia ini.

– Ada suatu yang harus dilakukan oleh orang percaya yaitu harus terus berjuang mengerjakan keselamatan tersebut. Pesan ini juga merupakan peringatan bagi kita! Bertobatlah dan masuklah ke dalam Kerajaan Allah segera, selama pintu masih terbuka.

– Yesus berkata bahwa kita harus berusaha keras untuk masuk karena belum tentu ada kesempatan lain. Ini bukan berarti bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan usaha manusia, tetapi karena waktunya begitu singkat. Bagaikan hadiah yang sedang diperebutkan banyak orang, kita harus menggapainya. Kita tidak bisa bersikap pasif! Segera atau kita akan kehilangan! Karena itu, jangan tunda! Jangan sampai terlambat! Inilah waktunya untuk mengambil keputusan! Jangan sampai kesempatan ditutup & kita akan menyesal selama-lamanya. Jangan sia-siakan keselamatan yang telah kita terima & teruslah berjuang!

– Yesus mengingatkan, terhadap ancaman dari Herodes, IA tidak memiliki kuasa apapun atas diriNya. Kematian-Nya merupakan penetapan Allah. Herodes, maupun para pemuka agama Yahudi yang memusuhi Dia, bahkan penduduk kota Yerusalem yang pada akhirnya berseru: “salibkan Dia, salibkan Dia” sama sekali bukan penentu kematian Yesus!

– Tuhan Yesus, nampaknya secara manusia akhirnya kalah oleh intrik para musuhNya, yang berhasil menangkapNya, memfitnah & mengadiliNya secara TIDAK ADIL, bahkan menganiaya dan mmbunuhNya. Akan tetapi, sesungguhnya, Dialah yang menang!

– Karena, justru melalui kematian-Nya yang dipersembahkan secara sukarela & dalam ketaatan pada kehendak Bapa, keselamatan datang kepada manusia. Termasuk kepada mereka yang berniat bahkan ambil bagian dalam pembunuhan Dia.

– Demikian juga kita yang difitnah, dicela, yang mengalami ketidakadilan dalam dunia ini, tetaplah bersabar & berdiam di dalam Tuhan. Pada akhirnya Tuhan akan menyatakan kebenaranNya kepada dunia & mengangkat kita di dalam kemuliaanNya. Segala kemuliaan hanya bagi Dia saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *